Banjarmasin, mu4.co.id – Dewan Pengurus Wilayah Tutus Banjar Asli (DPW Tabas) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mengadakan Festival Kuntau Banjar Se-Kalimantan untuk memperebutkan Trophy dan Medali Acil Odah di Gedung Sultan Suriansyah, Banjarmasin, pada Sabtu, 27 Juli 2024.
Festival kuntau tersebut dibuka oleh Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor, yang diwakili oleh Asisten Administrasi Umum Setda Provinsi Kalsel, Ahmad Bagiawan, dengan acara pembukaan ditandai dengan pemukulan gong.
Dalam kesempatan tersebut, Ahmad Bagiawan menyatakan dukungannya yang besar terhadap acara ini dan menganggapnya sebagai langkah positif untuk mempopulerkan olahraga kuntau di kalangan anak-anak Banua.
“Olahraga bela diri kuntau ini Olahraga asli dari Kalimantan jadi harus terus kita lestarikan,” ungkap Bagiawan, dikutip dari KalimantanLive, Sabtu (3/8).
Ia menyatakan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan kebudayaan Kuntau kepada masyarakat. Berbeda dengan pencak silat pada umumnya, Kuntau memiliki ciri khas tersendiri karena seni bela diri ini dipadukan dengan iringan musik tradisional.
“Kita bangga Kalimantan Selatan menjadi tuan rumah Festival Kuntau se-Kalimantan ini yang mana kita pesertanya berasal dari Kalimantan Tengah, Timur, Barat dan Utara,” ucapnya.
Baca Juga: Bangga! Atlet Karate Asal Banua Raih Medali Perak di Thailand!
Selain festival kuntau, pihaknya juga menyaksikan pelantikan lembaga swadaya masyarakat, yaitu lembaga adat Tabas, yang dilakukan oleh seluruh pengurus DPW.
“Ini suatu kebanggaan, yang jelas pemerintah Kalsel selalu mendukung penuh kegiatan ini dan siap menfasilitasi jika tahun depan masih ada event seperti ini baik itu fasilitas tempat ataupun yang lainnya sehingga kemajuan Banua kita yang menjadi cita-cita Gubernur Kalsel yaitu Kalsel maju salah satunya di budaya ini,” katanya.
Ketua Umum DPW Tabas Kalsel, M. Khairanoor Effendy, berharap bahwa Festival ini dapat mengundang minat masyarakat untuk menghidupkan kembali seni budaya asli Kalimantan Selatan.
“Selama ini kami perhatikan dan kami amati budaya Kuntau ini semakin di lupakan, untuk mencegah hal tersebut maka inilah yang kami lakukan untuk mencoba kembali menimbulkan dan mengangkat kembali budaya tradisional Kalsel,” ucap Effendy.
Trophy dan medali untuk juara harapan 1, 2, dan 3 akan diperebutkan dalam Festival ini. Juara umum akan bersaing untuk memperebutkan Trophy dan medali dari Kesultanan Banjar. Kompetisi ini terdiri dari empat kategori yaitu gerak wajib Tabas, beregu gerak wajib Tabas, gerak bebas putri, dan gerak bebas putra.
Sekitar 397 peserta dari seluruh Kalimantan, dengan rentang usia yang bervariasi dari muda hingga tua, telah mendaftar untuk mengikuti acara ini.
(Kalimantan Live)