Media Berkemajuan

7 Oktober 2024, 16:33

Peletakan Batu Pertama, Kalsel Bakal Punya Laboratorium Emerging Disease Satu-satunya di Kalimantan

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Walikota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin melakukan peletakan batu pertama Gedung Laboratorium Emerging Disease [Foto : Duta TV]

Banjarbaru, mu4.co.id – Setelah beroperasi di Kalimantan selama beberapa dekade, Balai Veteriner Banjarbaru akhirnya akan memiliki Laboratorium Emerging Disease.

Saat ini, pembangunan laboratorium kesehatan hewan satu-satunya di Pulau Kalimantan itu telah dimulai setelah upacara peletakan batu pertama pada Rabu (10/7) siang.

Menurut Kepala Balai Veteriner Banjarbaru, Drh Putut Eko Wibowo, proyek ini terletak di lahan seluas 3.200 meter persegi dan akan menjadi laboratorium untuk pengujian dan penyidikan penyakit hewan di seluruh Kalimantan.

“Selain satu-satunya, laboratorium ini juga jadi fasilitas penelitian terbesar di Kalimantan untuk penanganan penyakit hewan,” ungkap Putut, dikutip dari Radar Banjarmasin, Sabtu (13/7).

Baca Juga: Ibnu Sina Sebut Rumah Sakit Ini Menjadi Bangunan Tertinggi di Banjarmasin!

Menurut Putut, setelah mulai beroperasi, laboratorium yang dibangun dengan biaya sekitar Rp30 miliar ini akan dilengkapi dengan peralatan dan fasilitas modern yang canggih. Laboratorium ini didanai oleh Kementerian Pertanian (Kementan) dan akan menjadi pusat penelitian bermacam penyakit hewan di Kalimantan.

“Terutama dalam penanganan penyakit hewan yang bisa menular ke manusia,” ucapnya.

Putut juga menekankan bahwa keberadaan Laboratorium Emerging Disease di Banjarbaru tidak hanya bertujuan sebagai pendukung keamanan dan kesehatan pangan bagi manusia dan hewan, tetapi juga sebagai fasilitas penunjang untuk Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Selain jadi gerbang IKN, pasokan pangan di IKN nantinya sebagian besar akan disokong dari Kalsel. Termasuk kebutuhan ternaknya, jadi laboratorium ini sangat penting sifatnya untuk ketahanan pangan,” ucap Putut.

Laboratorium ini dilengkapi dengan peralatan modern untuk analisis mikrobiologi (seperti bakteri, virus, parasit, dan jamur) serta genetika, yang memungkinkan identifikasi patogen dan penyakit dengan cepat dan akurat.

Selain itu, laboratorium juga memfasilitasi penelitian interdisipliner, memungkinkan kolaborasi antara ahli kesehatan manusia, ahli hewan, dan ahli lingkungan.

Baca Juga: Satu-satunya di Banjarmasin, SMK Maestro Mampu Gelar Uji Kompetensi Sertifikasi Setara D3 Untuk Siswanya!

Putut berharap pembangunan laboratorium di Jalan Ambulung, Kelurahan Loktabat Selatan, Banjarbaru Selatan dapat selesai tepat waktu dan berjalan lancar sesuai target yang telah ditetapkan yaitu Desember 2024.

Dimulainya pembangunan laboratorium tersebut mendapat dukungan dari Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin. “Di sini akan jadi tempat kolaborasi dari berbagai ahli dan instansi dalam mendiagnosa sekaligus menangani penyakit yang berdampak pada masyarakat,” kata Aditya.

Demikian, Aditya berharap agar laboratorium ini bisa segera hadir melayani masyarakat.

“Khususnya untuk memahami, mendiagnosis, mengobati serta memantau penyakit yang dapat ditularkan antara manusia dan hewan,” tuturnya.

(Radar Banjarmasin)

[post-views]
Selaras