Jakarta, mu4.co.id – Di tengah rata-rata kecepatan internet tetap Indonesia yang masih sekitar 39,88 Mbps, penyedia layanan Remala Abadi mengumumkan rencana pembangunan infrastruktur internet berkecepatan hingga 10 Gbps.
Saat ini, belum ada operator di Indonesia yang menawarkan layanan komersial dengan kecepatan setinggi itu, sebagian besar baru menyediakan hingga 1-2 Gbps untuk segmen premium, sementara kecepatan di atas 5 Gbps masih sebatas uji coba atau proyek korporasi terbatas.
“Kami akan coba masuk dalam satu smart infrastructure yang dipersiapkan untuk 10G. 10G bukan 5G generation, tapi 10 Gbps, kecepatan yang saat ini paling tinggi di dunia,” ungkap Direktur Remala Abadi, Richard Kartawijaya, dikutip dari detik inet, Kamis (6/11).
Richard mengungkapkan, uji coba jaringan Remala Abadi mencatat kecepatan download hingga 25 Gbps dan upload 11,6 Gbps, kecepatan yang jauh melampaui rata-rata nasional. Ia berharap teknologi ini menghadirkan tingkat keandalan dan keamanan yang lebih tinggi.
Baca Juga: Seperti Starlink! Komdigi Kaji Internet Satelit Langsung ke Ponsel Tanpa Sinyal BTS
Menurutnya, jaringan 10G dapat mempercepat transformasi di berbagai sektor, seperti telemedicine, smart city, serta layanan pemerintahan dan korporasi.
“Dengan 10G, konsultasi medis yang dulu memakan waktu 30 menit bisa selesai dalam hitungan detik,” ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah menargetkan 38 kota dan kabupaten memiliki koneksi internet minimal 1 Gbps pada 2029 sebagai bagian dari pemerataan infrastruktur digital nasional.
Tahap awal dimulai pada 2026 di sejumlah kota uji coba, menggunakan teknologi fiber optik, fixed wireless access (FWA), dan satelit untuk wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).
(Detik inet)













