Balikpapan, mu4.co.id – Earth Observatory NASA, merilis foto Ibu Kota Nusantara (IKN) dari Satelit yang mereka tangkap pada bulan April 2022 dan Februari 2024, yang masing-masing ditangkap oleh OLI-2 (Operational Land Imager-2) di Landsat 9 dan OLI di Landsat 8.
Dari masing-masing foto tersebut menunjukkan hutan di Kalimantan Timur mengalami perubahan pesat akibat pembangunan IKN, sejak Juli 2022. Jalanan dan bangunan yang dibuat untuk menjawab tantangan lingkungan yang dihadapi ibu kota Indonesia saat ini, Jakarta.
Pada gambar tahun 2024, terlihat banyak lahan hutan yang sudah dibuka untuk membangun jalan utama. Pada tahap awal juga dibangun sejumlah fasilitas pemerintah dan bangunan lainnya untuk penduduk awal yang diperkirakan berjumlah 500.000 orang.
Baca juga: 6.000 ASN Bakal Dipindahkan ke IKN. Kapan dan Jabatan Apa Saja yang Diberangkatkan?
Diketahui, proyek akan merencanakan dan menetapkan IKN menjadi kota metropolitan yang hijau dan dapat dilalui dengan berjalan kaki, serta didukung dengan energi terbarukan dengan 75% kota tersebut yang masih berupa hutan.
Namun, beberapa peneliti khawatir perubahan penggunaan lahan tersebut dapat membahayakan hutan dan satwa liar di wilayah tersebut. Karena, wilayah tersebut kaya akan keanekaragaman hayati dan rumah bagi hutan bakau, bekantan, serta lumba-lumba Irrawaddy.
Dikabarkan juga lokasi tersebut telah banyak berubah selama satu setengah tahun terakhir, meski masih jauh dari selesai. Namun, konstruksi direncanakan akan selesai pada tahun 2045 mendatang.
Sebelumnya pada tahun 2019, Presiden Indonesia Joko Widodo telah mengumumkan pusat administrasi negara akan dipindahkan dari pulau Jawa yang berpenduduk padat ke pulau Kalimantan yang lebih sedikit.
Hal tersebut dikarenakan wilayah metropolitan Jakarta telah dihuni oleh 30 juta orang, ditambah dalam beberapa dekade terakhir seringnya terjadi banjir, lalu lintas padat, polusi udara hingga kekurangan air minum.
Bahkan, Jakarta juga diisukan akan tenggelam dalam beberapa tahun ke depan, lantaran pengambilan air tanah yang berlebihan, yang berkontribusi terhadap laju penurunan permukaan tanah hingga 15 sentimeter per tahun, dan 40% wilayah kota kini berada di bawah permukaan laut.
Sumber: cnbcindonesia.com