Jakarta, mu4.co.id – Israel ternyata merupakan salah satu pengekspor kurma segar dan kering terbesar di dunia setelah Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Irak, dan Iran, dengan nilai ekspor yaitu sekitar 330,09 dolar AS pada tahun 2022.
Namun, secara umum Israel sebenarnya bukan produsen kurma yang besar. Menurut FAOSTAT (organisasi pangan dan pertanian dunia), Israel hanya memproduksi sekitar 48.984 ton dari total 9.454.213 ton kurma di dunia pada 2020, yang artinya yaitu hanya sekitar 0,5% kurma di dunia yang tumbuh di Israel.
Untuk jenis kurma yang paling banyak diekspor oleh Israel sendiri yaitu kurma Medjool, yang umumnya tumbuh di area Jordan Valley dan beberapa area di sisi selatan Israel.
Baca juga: Ini Sejumlah Dampak Dari Aksi Boikot Produk Pro Israel
Palestine Campaign mengungkapkan bahwa Jordan Valley adalah area paling subur di West Bank (Tepi Barat), dan merupakan tanah milik warga Palestina. Namun, banyak praktik perkebunan ilegal yang dilakukan oleh Israel di area tersebut, termasuk perkebunan pohon kurma.
“Bila Anda membeli kurma Medjool yang tumbuh atau dikemas di Jordan Valley atau di Israel, Anda telah mendukung okupasi Israel di tanah Palestina secara ekonomi,” kata Palestine Campaign dalam laman resminya.
Organisasi American Muslim for Palestine juga mengungkapkan bahwa industri kurma Israel dibangun atas dasar pencurian, karena kurma yang mereka tanam di tanah Palestina yang mereka jajah. “Setidaknya 40% kurma Israel ditanam di area pendudukan ilegal Israel, di tanah-tanah curian yang dirampas dari orang-orang Palestina,” ujarnya.
Lalu apa saja merk kurma dari produk Israel?
Berikut ini 12 merk kurma dari Israel, menurut American Muslim for Palestine: Hadiklaim, Mehadrin, Delilah, Carmel Agrexco, Anna and Sara, Shah Co, Sincerely Nuts, Urban Platter, Star Dates, King Solomon, Food to Live, dan Navafresh.
Baca juga: Efek Boikot Produk Israel, Starbucks Mesir Berikan Diskon Hampir 80 Persen
Hal lain yang perlu diperhatikan sebelum membeli produk kurma menurut American Muslim for Palestine adalah label pada kemasan. Hindari membeli produk kurma yang memiliki label seperti “Made in Israel”, “Made in the West Bank”, atau “Made in the Jordan Valley”. Industri kurma Israel kerap menggunakan label-label samar untuk menutupi asal sebenarnya.
Organisasi BDS Australia (gerakan boikot produk pendukung Israel) juga menganjurkan agar label-label seperti ini diperhatikan, khususnya ketika membeli kurma jenis medjool. Selain itu, waspadai pula angka 729 pada barcode di kemasan kurma karena angka tersebut merupakan kode untuk Israel menurut BDS Australia.
BDS Australia juga memberikan beberapa merek dan perusahaan ekspor lain yang terafiliasi dengan Israel. Merek kurma tersebut yaitu King Medjool, Medjool Plus, Jordan River, dan Bahri.
Sumber: republika.co.id
