Media Berkemajuan

22 November 2024, 10:07

Muhammadiyah Bentuk Tim Pengelolaan Tambang, Berikut Orang-orangnya!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Prof Abdul Mu’ti [Foto: muhammadiyah.or.id]

Yogyakarta, mu4.co.id – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah membentuk tim pengelolaan tambang, setelah sebelumnya menerima izin usaha pertambangan (IUP) yang ditawarkan oleh pemerintah. Tim pengelolaan tambang tersebut terdiri dari 10 orang, yang diketuai oleh Muhadjir Effendy.

“Menunjuk tim pengelola tambang Muhammadiyah yang terdiri atas Prof Dr H Muhadjir Effendy MAP sebagai Ketua, Muhammad Sayuti MPd MEd PHd sebagai Sekretaris. Dengan anggota Dr H anwar Abbas MM MAg, Prof Hilman Latif MA Phd, Dr Agung Danarto MAg, Drs H Ahmad Dahlan Rais MHum, Prof Dr Bambang Setiaji MSi, Dr Arif Budimanta, Dr M Nurul Yamin MSi, dan M Azrul Tanjung SE MSi,” kata Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Prof Abdul Mu’ti, dalam konferensi pers usai Rapat Konsolidasi Nasional (Konsolnas) yang digelar di Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, Ahad (28/07/2024).

“Tim memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab yang akan ditetapkan kemudian dalam surat keputusan PP Muhammadiyah,” sambungnya.

Baca juga: Ini Alasan Dibalik Muhammadiyah Terima Izin Tambang Ormas Keagamaan!

Adapun terkait penunjukan Muhadjir Effendy yang saat ini juga merupakan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) sebagai ketua tim pengelolaan tambang tersebut, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menegaskan hal tersebut tidak ada kaitannya dengan jabatan tersebut, melainkan sebagai salah satu Ketua PP Muhammadiyah.

“Karena sikap kewaspadaan, keseksamaan, kecermatan yang kami lakukan menyusun, membuat tim pengelolaan tambang yang diketuai oleh Profesor Muhadjir Effendy sebagai Ketua PP Muhammadiyah yang membidangi bisnis dan ekonomi, bukan sebagai Menko PMK,” kata Haedar Ahad (28/07/2024).

Lebih lanjut, Haedar menegaskan keputusan PP Muhammadiyah untuk ikut mengelola tambang sudah melalui pertimbangan matang. Prinsipnya, keputusan ini diambil tanpa ikut-ikutan kelompok lain atau polemik yang bermunculan. “Kalau kami mengambil langkah mengambil keputusan itu bukan karena ikut-ikutan atau bukan juga sebaliknya karena tekanan sosial, tekanan berbagai aspek, semua kita himpun jadi pertimbangan-pertimbangan PP Muhammadiyah dalam mengambil langkah menyangkut pengelolaan tambang ini,” tegasnya.

(maklumat.id, detik.com)

[post-views]
Selaras