Jakarta, mu4.co.id – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, memperkenalkan model baru Sertifikasi Guru sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan guru.
Kebijakan ini telah mendapat persetujuan DPR RI, baik dari segi anggaran maupun sistem yang menggantikan pola sebelumnya.
Abdul Mu’ti menyampaikan bahwa perubahan model Sertifikasi Guru dengan aturan baru akan berdampak pada tahapan pelaksanaan Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Baca Juga: Ini Penjelasan Mendikdasmen Terkait Rencana Pembelajaran Coding di Sekolah!
Sebagai dampak dari kenaikan tunjangan sertifikasi guru Non-ASN yang meningkat dari Rp1,5 juta menjadi Rp2 juta per bulan, perubahan utama akan terlihat pada penambahan materi dalam PPG.
Abdul Mu’ti mengungkapkan bahwa ada dua materi baru yang diperkenalkan sejak ia menjabat sebagai Menteri Pendidikan.
“Kita tambahkan di situ dalam pelatihan mulai saya jadi Menteri ini, dua materi, bimbingan konseling dan pendidikan nilai,” ungkap Abdul Mu’ti dikutip dari Klik Pendidikan, Selasa (10/12).
Baca Juga: Kemendikdasmen Bakal Minta Anggaran Tambahan Rp20 T, Ini Tujuannya!
Dua materi baru ini belum pernah diajarkan dalam sejarah PPG. Namun, untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi guru di era modern, Mendikdasmen meminta agar materi tersebut dimasukkan.
Selain itu, perubahan signifikan lainnya yaitu pelaksanaan PPG akan dilakukan secara offline, sebagaimana telah diputuskan oleh Abdul Mu’ti.
Dalam pelatihan secara offline, para guru dapat berinteraksi langsung, membangun jaringan profesional, serta saling berbagi pengetahuan secara tatap muka. Abdul Mu’ti menilai metode ini akan memberikan pengalaman yang jauh berbeda dibandingkan pelaksanaan PPG secara daring yang dilakukan selama ini.
Model baru Sertifikasi Guru ini rencananya akan mulai diterapkan pada tahun 2025.
(Klik Pendidikan)
