Tanah Laut, mu4.co.id – Dani Satrio resmi dicopot dari jabatannya sebagai Pimpinan Wilayah Bulog Kalimantan Selatan pada Selasa (18/3).
Pemecatan ini terkait kunjungan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman ke Tanah Laut, Kalsel, di mana Andi mengungkapkan kekecewaannya terhadap Bulog Kalsel yang dianggap tidak memperhatikan nasib petani yang menunggu kepastian harga, sementara Bulog hanya menunggu di gudang.
“Kalau ada yang tidak mau bekerja untuk rakyat, lebih baik minggir,” tegas Amran, dikutip dari detik kalimantan, Kamis (20/3).
Bulog Kalsel dinilai kurang responsif terhadap petani yang ingin menjual hasil tani, sehingga mereka terpaksa menjual ke tengkulak dengan harga di bawah HPP.
Baca Juga: RI Rencanakan Setop Impor, Harga Beras Dunia Langsung Turun!
Petani juga mengeluhkan syarat pembelian yang memberatkan, seperti gabah harus sangat kering, serta keterlambatan pembayaran dari Bulog Kalsel yang mengganggu perputaran modal mereka.
Sebagai tanggapan, Amran mengambil langkah tegas dengan mencopot Dani dari jabatan Pimwil Bulog Kalsel, sebagai bagian dari upaya memperbaiki sistem serapan gabah petani.
Ia menegaskan agar Bulog Kalsel lebih aktif turun ke lapangan dan tidak membuat petani menunggu terlalu lama untuk mendapatkan kepastian, sehingga petani tidak mengalami kerugian.
“Kita tidak bisa membiarkan petani terus dirugikan, harus ada perbaikan nyata. Bukan sekedar menunggu di gudang,” ucap Amran.
Ia berharap langkah ini dapat memperbaiki sistem serapan gabah di Kalsel, memastikan harga gabah tetap stabil, dan agar tidak ada petani yang merasa terabaikan saat panen raya.
(detik kalimantan)