Media Berkemajuan

14 Desember 2024, 21:43

Mendikdasmen Klarifikasi Tentang Kenaikan Gaji Guru Rp2 Juta!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Abdul Mu’ti
Abdul Mu’ti [Foto: @abe_mukti]

Jakarta, mu4.co.id – Kabar kenaikan gaji guru sebesar Rp2 juta muncul setelah pelantikan Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti. Namun, Mu’ti menegaskan fokusnya bukan menaikkan gaji, melainkan meningkatkan kesejahteraan guru melalui sertifikasi.

Ia menyebut pihaknya tidak berwenang menaikkan gaji guru ASN maupun guru di bawah yayasan, karena gaji ASN diatur berdasarkan pangkat dan golongan, sementara gaji guru swasta bergantung pada kemampuan yayasan.

“Jadi kami tidak menaikkan gaji, tapi menaikkan kesejahteraan melalui sertifikasi. Begitu dia ikut sertifikasi, maka dia mendapatkan tunjangan sertifikasi, yang dengan tunjangan itu, maka kesejahteraannya akan meningkat. Jadi meningkatnya bukan karena kita menaikkan gaji, tapi melalui sertifikasi,” ungkapnya dikutip dari detik edu, Jum’at (22/11).

Baca Juga: Mendikdasmen Soroti Banyak Guru Tak Memenuhi Kualifikasi Pendidikan, Ini Rencana Kedepan!

Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo menyatakan paslon Prabowo-Gibran berjanji menaikkan gaji guru Rp2 juta per bulan dan memberikan THR, termasuk untuk guru honorer jika terpilih.

“Tolong sampaikan ke semua guru di Indonesia, Prabowo-Gibran akan menambah gaji mereka Rp 2 juta per bulan selama 13 bulan setiap tahun termasuk THR. Akan diberikan kepada guru-guru, termasuk guru honorer di seluruh Indonesia,” ujar Hashim pada Ahad (29/10/2023) tahun lalu.

Menanggapi janji kenaikan gaji guru, Mu’ti menekankan bahwa Prabowo berkomitmen meningkatkan kesejahteraan guru, yang diupayakan Kemendikdasmen melalui pemenuhan sertifikasi guru.

“Nah ini yang perlu saya klirkan, sebab begini-begini kan kadang-kadang sudah terkooptasi oleh pendapat yang beredar. Apalagi memang ada pressure politik kan itu akan menaikkan gaji Rp2 juta mulai Oktober nanti, padahal Pak Hashim itu menyampaikan Oktober tahun berapa? Orang kita dilantiknya 21 Oktober kok. Dan yang bilang itu kan Pak Hashim, bukan Pak Prabowo,” jelas Mu’ti.

Baca Juga: Ringankan Beban Kerja, Wamendikdasmen Berencana Kurangi Beban Administratif Guru

“Tetapi bahwa Pak Prabowo punya komit meningkatkan kesejahteraan guru, itu yang kita jawab dengan pemenuhan sertifikasi,” sambungnya.

Menurut Mu’ti, sertifikasi guru tidak hanya bertujuan meningkatkan kesejahteraan, tetapi juga meningkatkan kompetensi melalui program Pendidikan Profesi Guru (PPG).

“Jadi tidak otomatis dapat sertifikasi, yang dapat adalah yang sudah ikut pendidikan profesi guru. Nah tahun ini kan kita ada 606.000 sekian guru yang sudah PPG, Yang tahun 2025 nanti karena dia sudah lulus PPG, maka dia akan dapat sertifikasi,” ujarnya.

(detik edu)

[post-views]
Selaras