Jakarta, mu4.co.id – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meminta kepada stafnya untuk segera mendirikan sekolah menengah Katolik negeri sebagai lembaga pendidikan agama yang dikelola oleh pemerintah.
“Pak Dirjen, saya minta segera diikhtiarkan, diusahakan, bagaimana kita memiliki sekolah menengah agama Katolik negeri, karena itu penting,” ucap Menag Yaqut saat peluncuran “Program Prioritas Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik” di gedung Konferensi Waligereja Indonesia, dikutip dari BeritaSatu, Ahad (19/5).
Yaqut menyatakan bahwa pembangunan sekolah menengah Katolik negeri adalah bagian dari komitmen negara dalam pendidikan keagamaan, yang menunjukkan keterlibatan pemerintah dalam memenuhi kebutuhan umat Katolik dalam hal tersebut.
“Kemarin kami mengadakan rapat tentang pengadaan CPNS, ada beberapa guru agama dari Islam dan Kristen untuk sekolah menengah. Namun, tidak ada Katolik, belum ada sekolah menengah Katolik negeri,” ungkapnya.
Maka, Yaqut menyatakan bahwa pihaknya akan segera bergerak untuk mendirikan sekolah menengah Katolik negeri di Indonesia.
Menurutnya, negara tidak boleh merasa puas dengan keberadaan beberapa lembaga swasta yang telah mampu mendirikan sekolah Katolik berkualitas baik.
“Kalau mau dapat prestasi, buat sendiri sekolahnya. Saya yakin dengan sumber daya kita yang tidak terbatas, kita bisa, apalagi kita sudah disediakan semuanya,” ucapnya.
Salah satu dari empat inisiatif baru yang diperkenalkan oleh Kementerian Agama adalah upaya meningkatkan dan memperbaiki lembaga pendidikan keagamaan Katolik.
Program lainnya termasuk mempercepat penyelesaian izin untuk rumah ibadah Katolik yang menghadapi masalah, menyediakan kitab suci Braille untuk penyandang disabilitas sensorik netra dan disabilitas rungu wicara melalui bahasa isyarat dan audio book, serta memberikan bantuan fasilitas rumah ibadah untuk daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) yang tersebar di 11 provinsi maupun daerah non-3T yang tersebar di 27 provinsi.
Kemenag akan bangun 4 sekolah menengah Katolik Negeri
Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik berencana mendirikan empat Sekolah Menengah Agama Katolik (SMAK) Negeri selama tahun 2024-2025 sesuai dengan instruksi Yaqut.
Rencananya, SMAK Negeri tersebut akan dibangun di Kabupaten Nias, Sumatera Utara, dan Kabupaten Nageko, Nusa Tenggara Timur. Direktur Pendidikan Katolik, Salman Habeahan, mengumumkan hal ini dalam pernyataannya.
Salman menjelaskan bahwa saat ini Suparman, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik, telah berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Nias dan Pemerintah Daerah Kabupaten Nagekeo. Pemerintah Daerah Nagekeo NTT telah menyediakan lahan seluas 10 hektar, sementara Pemerintah Daerah Nias juga telah menyiapkan lahan seluas 10 hektar untuk pembangunan SMAK Negeri.
Baca Juga: Kisah Unik Mahasiswa Non-Muslim Kuliah di Universitas Muhammadiyah
“Suparman turun sendiri ke lokasi dan memastikan semua bisa terlaksana dengan baik sesuai rencana. Akan ada dua SMAK yang dari awal langsung berstatus negeri di wilayah Nias Provinsi Sumatera Utara dan Nagekeo di NTT,” ucap Salman.
Salman juga menambahkan bahwa dua SMAK lainnya juga akan dialihkan menjadi sekolah negeri. Sebelumnya, kedua SMAK tersebut berstatus sekolah swasta, menyebabkan berbagai kendala bagi masyarakat dan yayasan dalam hal operasionalnya.
“Kedua SMAK swasta tersebut ada di Provinsi NTT yaitu: SMAK Solor di Kabupaten Flores Timur dan SMAK Tambolaka di Sumba Barat Daya. Proses usulan penegerian sudah ada di Biro Ortala Kemenag dan tahun ini (2024) diharapkan sudah bisa beralih status negeri.” ujar Salman.
“Jadi total ada empat SMAK di tahun 2024 hingga 2025 yang rencana akan dinegerikan,” tuturnya.
Sumber: Berita Satu, detiknews, kemenag