India, mu4.co.id – Longsor menimpa ratusan manusia di perkebunan teh dan desa-desa di distrik Wayanad, Kerala, India, pada Selasa (30/7) pukul 02.00 waktu setempat, saat orang-orang terlelap.
Kejadian tersebut menyebabkan sedikitnya 106 orang meninggal dunia. Peristiwa ini dipicu oleh hujan lebat yang merobohkan lereng bukit, memicu aliran lumpur, air, tanah, dan bongkahan batu.
Sebagian besar korban merupakan pekerja perkebunan teh dan keluarga mereka yang sedang tidur di tempat penampungan sementara. Petugas penyelamat bergegas melalui pohon-pohon yang tumbang dan bangunan-bangunan yang rata, dengan bongkahan batu berserakan di lereng bukit dan air berlumpur mengalir deras.

Selain korban tewas, tercatat setidaknya 128 orang mengalami luka-luka. Puluhan orang lainnya masih belum ditemukan.
“Jumlah korban tewas mungkin lebih tinggi yaitu mencapai 119 orang,” demikian laporan TV ASIANET, dikutip dari CNBC, Kamis (1/8).
Kejadian ini menjadi bencana terburuk di negara bagian tersebut sejak tahun 2018, ketika banjir besar menewaskan hampir 400 orang.
“Masih ada orang yang terjebak di bawah tanah dan mereka yang tersapu,” ujar Kepala Menteri Kerala Pinarayi Vijayan.
“Operasi penyelamatan akan terus berlanjut dengan segala kekuatan dan sarana yang memungkinkan,” sambungnya.
Lebih dari 3.000 orang telah dipindahkan dari kawasan tersebut dan ditempatkan di 45 kamp pengungsian di distrik itu. Ratusan personel, termasuk tentara, menggunakan pesawat tanpa awak dan anjing pelacak untuk mencari korban yang selamat.
Sementara itu, salah seorang korban selamat, Vijayan, mengungkapkan bahwa ia terbangun di tengah malam, merasakan getaran tanah, dan melihat tiang listrik yang tumbang.
Baca Juga: Korban Longsor Papua Nugini Capai Ribuan, Terkubur Hidup-hidup!
“Beberapa tetangga dan saya berlari ke rumah-rumah terdekat tempat kami mendengar teriakan minta tolong dan membawa beberapa korban luka ke tempat yang aman,” ujarnya.
“Ayah, ibu, saudara perempuan saya dan putrinya berada di dalam rumah dan saat saya menghampiri mereka, tanah longsor berikutnya menghantam dengan suara gemuruh,” sambungnya.
“Saya berpegangan pada jeruji jendela saat saya melihat ibu dan saudara perempuan saya menghilang di bawah lumpur, saya tidak bisa berbuat apa-apa.”
Kerala adalah negara bagian yang dikenal sebagai salah satu destinasi wisata paling populer di India. Selama periode 48 jam, curah hujan di daerah tersebut mencapai 572 mm.
(CNBC, Antara)