Banjarmasin, mu4.co.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin memberikan 2 pilihan kepada Kebun Binatang Mini (KBM) Jahri Saleh, di Kelurahan Sungai Jingah, Banjarmasin Utara terkait evaluasi dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Selatan.
Dalam hasil evaluasinya, Pihak BKSDA menilai wilayah KBM tersebut kurang representatif dan luas lokasi tidak mencukupi secara teknis sebagai lembaga konservasi. Dikatakan bahwa luasan minimal lahan untuk pembangunan KBM tersebut adalah minimal 2,1 hektare.
Atas dasar itulah Pemkot Banjarmasin memberikan pilihan yang bisa dilakukan, yakni menambah lahan di lokasi lain, atau pilihan kedua, memindahkan seluruhnya ke lahan yang lebih luas.
Sebelumnya, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina menyebutkan jika menambah lahan di kawasan Jahri Saleh sendiri agak sulit, karena di sekitar KBM tersebut terdapat sekolah dan perumahan.
“Di samping itu karena dekatnya dengan permukiman bisa jadi nantinya limbah ataupun suara yang ditimbulkan oleh binatang menjadi masalah. Termasuk keamanan,” katanya dilansir dari banjarmasinpost.co.id, Selasa (30/04/2024).
Baca juga: Sudah Lama Rampung, Mengapa Jembatan Al Inayah Banjarmasin Belum Juga Diresmikan?
Kedua pilihan tersebut pun masih dikaji hingga saat ini, yang mana nantinya yang paling cocok. Jika masih bertahan di lokasi yang ada maka diperlukan tambahan lahan, dengan luas sekitar 5.000 atau 6.000 meter persegi. “Bisa jadi mencari lahan di kawasan yang sama atau memang menambah di kawasan lain,” tambahnya.
Kemudian jika memindahkan KBM seluruhnya, maka tentu memerlukan lahan baru. Dalam hal ini, Ibnu Sina meyakinkan bahwa lahannya sudah tersedia dan bisa dimanfaatkan, yang berada di Kelurahan Sungaiandai, Banjarmasin Utara, dengan luas mencapai 4 hektare.
Namun, ia menyebutkan lahan tersebut tidak hanya untuk KBM, tetapi juga berbagi untuk Taman Kehati milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarmasin, sebab lahan tersebut adalah hibah dari pihak ketiga. Ibnu pun menyebut hal tersebut memerlukan anggaran yang besar. “Bisa saja lahannya dibagi. Atau hanya menambah 5.000 meter persegi saja,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala UPT Taman Satwa Jahri Saleh, Noor Hidayat sendiri mengatakan KBM tersebut direncanakan menambah satu lokasi di Basirih atau Sungai Gampa untuk memenuhi kriteria taman satwa luasnya minimal 2,1 hektare tersebut. Karena diketahui kini luas KBM tersebut hanya 1,6 hektare. “Kalau menambah diperkirakan akan memakan anggaran Rp 4,5 miliar hingga Rp 5 miliar,” katanya.
Untuk diketahui, di KBM tersebut kini terdapat 32 penghuni dari berbagai jenis satwa, bahkan ada penghuni baru yakni ayam dan berbagai jenis ikan.
Sumber: kalselpos.com, banjarmasinpost.co.id