Media Berkemajuan

6 Mei 2025, 17:54
Search

Kapal Ferry Tenggelam di Perairan Teluk Balikpapan, 2 Korban Masih Dalam Pencarian. Ini Penyebabnya!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Kapal ferry tenggelam
Detik-detik tenggelamnya Kapal ferry Mukhlisa. [Foto: tangkapan layar]

Balikpapan, mu4.co.id – Kapal ferry Mukhlisa tenggelam di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, saat ingin berlayar dari Balikpapan ke Penajam Paser Utara pada Senin (5/5) sekitar pukul 15.00 WITA.

Kapal ferry Mukhlisa diketahui memuat sebanyak 44 orang dengan rincian 23 penumpang dan 21 Anak Buah Kapal (ABK).

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Balikpapan, Dody Setiawan, menyatakan bahwa pihaknya menerima laporan pukul 15.15 WITA dan segera merespons dengan cepat.

“Begitu menerima informasi, kami langsung berkoordinasi dengan pihak pelapor dan menggerakkan personel ke lokasi kejadian. Tim berangkat pada pukul 15.30 WITA dan langsung melakukan pencarian,” ungkap Dody, dikutip dari Viva, Selasa (6/5).

Baca Juga: Minyak Tumpah Sepanjang 29km Akibat Tenggelamnya Kapal Kargo Inggris, Kenapa?

Dalam proses evakuasi, tercatat 42 orang berhasil diselamatkan dan 2 orang masih hilang. Seluruh korban selamat dievakuasi ke Kapal Motor Penumpang (KMP) 3 Anugerah, yang melintas di rute yang sama antara pukul 13.20 hingga 14.10 WITA, sebelum kapal ferry tersebut karam.

“Selamat sebanyak 42 orang dan dua lainnya masih dalam pencarian. Kapal tenggelam dengan jarak kurang lebih 1 kilometer ke arah pelabuhan Penajam Paser Utara,” jelasnya.

Dua orang yang masih belum ditemukan adalah ABK bernama Ilham dan Ayu yang menjabat sebagai Chief di Kapal Ferry Mukhlisa. 

Tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI AL, Satpolairud dan Satbrimob Polda Kaltim, BPBD, serta tim SAR lainnya melakukan pencarian di lokasi kejadian.

Proses evakuasi korban selamat kapal ferry Mukhlisa. [Foto: Antara]

“Kami masih melaksanakan assesment dengan pencarian di permukaan lokasi kejadian, dan untuk penyelaman namun tidak masuk ke kapal mengingat kemungkinan masih ada arus yang cukup kuat di dasar perairan Penajam,” ujar Dody.

Menurut Kabid Humas Polda Kalimantan Timur, Kombes Pol Yuliyanto, insiden bermula ketika poros baling-baling kapal (as propeller) patah dan terlepas, sehingga salah satu mesin mengalami kerusakan total.

“Kerusakan itu menyebabkan air masuk melalui bagian buritan. Kapal pun mulai miring dan akhirnya tenggelam karena kehilangan kendali,” ungkap Yuliyanto.

Sementara itu, status izin pelayaran kapal nyatanya tidak lagi berada dalam kewenangannya sejak akhir April 2025. 

“Soalnya tertanggal 30 (April) surat izin berlayar sudah nggak di kita lagi,” ujar Karolus Makin selaku Koordinator Satuan Pelayanan Pelabuhan Kariangau Balikpapan.

(Detik kalimantan, Viva, Timur Media, Kompas)

[post-views]
Selaras