Media Berkemajuan

14 September 2024, 22:10

Jelang Penilaian UNESCO, KNGI Tinjau Geopark Meratus Kalsel

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Geopark Meratus
Tim Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI) meninjau Batu Kulit Ular yang merupakan salah satu situs Geopark Meratus yang sudah ada sejak ratusan juta tahun lalu di Tahura Sultan Adam, Banjarbaru, Kalimantan Selatan [Foto: ANTARA]

Banjarmasin, mu4.co.id – Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI) meninjau situs Geopark Meratus di Kalimantan Selatan selama 3 hari. Kunjungan ini dilakukan menjelang penilaian dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Ketua KNGI, Rustam Efendi menyatakan bahwa peninjauan dilakukan ke 54 situs geologi, budaya hingga nirbenda yang memiliki nilai sejarah ratusan juta tahun di enam kabupaten/kota.

“KNGI akan bekerja dalam waktu tiga hari,” ungkap Rustam yang juga merupakan Sekretaris Departemen Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Ekraf) Kemenko Marves, dikutip dari bakabar.com, Sabtu (1/6).

Baca Juga: Promosikan Geopark Meratus, Gubernur Kalsel: Siap Jadi Tuan Rumah Porwanas 2024

“Selanjutnya temuan dan saran akan segera disampaikan ke Badan Pengelola Geopark Meratus (BPGM) untuk ditindaklanjuti sebelum kedatangan UNESCO yang dijadwalkan Juli 2024,” tuturnya.

Beberapa tempat yang dikunjungi termasuk Batu Sekis Sungai Kambang, Batu Kulit Ular, Pesanggarahan Kolonial Belanda, Taman Konservasi Anggrek Hutan, dan Pendulangan Tradisional Intan Cempaka. 

Hanifah Dwi Nirwana, Ketua BPGM, menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan semua kabupaten/kota sedang fokus memperbaiki sarana dan prasarana yang masih kurang demi mencapai status UNESCO Global Geoparks (UGGp).

“Tidak hanya sebagai pelestarian alam, Geopark Meratus juga dirancang sebagai tujuan ekowisata. Dalam pengelolaan pun, kami melibatkan masyarakat sekitar,” papar Hanifah.

Sumber: bakabar.com

[post-views]
Selaras