Banjarmasin, mu4.co.id – Rencana pembangunan kereta api di Kalimantan Selatan (Kalsel) kembali diperbincangkan. Kabarnya, jalur kereta api kemungkinan akan berubah.
Syaifullah Tamliha, anggota Komisi V DPR RI asal Kalsel mengatakan, jalur kereta api mungkin berubah karena ada permintaan dari calon investor.
“Rencana kereta api dari Tabalong ke Banjarmasin, ada beberapa pihak yang meminta agar dialihkan dari Tabalong ke Tanah Laut,” ungkapnya dikutip dari Radar Banjarmasin, Rabu (4/10).
Alasan dari perubahan jalur ini dikarenakan di Jorong terdapat pelabuhan yang posisinya berada di laut dalam.
“Sehingga kapal tidak tergantung lagi pada pasang surut muara Sungai Barito. Seperti di Pelabuhan Trisakti,” jelasnya.
Menurut Syaifullah jika kapal tidak lagi bergantung dengan pasang surut sungai maka pendistribusian barang dari Kalsel ke provinsi lain akan lancar.
Baca juga: Skylift Akan Dibangun di Kalsel, Cek Rutenya di Sini!
“Di situ juga bisa menjadi pelabuhan penyangga ibu kota negara baru di Kaltim,” ujarnya.
Sementara investor, Syaifullah menyebut ada salah satu investor dari Rusia yang menyatakan ketertarikan untuk membiayai pembangunan kereta api di Kalsel.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kalsel, Ariadi Noor menambahkan, dari hasil diskusi dengan Kementerian Perhubungan disampaikan, pengalihan trase kereta api dari Tabalong ke kawasan industri Jorong masih berkutat di RDP (Rapat Dengar Pendapat).
“Ini memang sudah masuk catatan Kemenhub,” ujarnya.
Namun, perubahan trase masih memerlukan analisis dan data yang lebih detail. Berbeda dengan dua rencana semula (rute Tabalong-Banjarmasin-Palangkaraya dan Tanah Grogot-Batu Licin-Banjarmasin) yang sudah direncanakan.
“Sehingga apabila ada perubahan trase, maka membutuhkan kajian lagi,” jelasnya.
Lagi pula, jalur ke Jorong sudah ada di dalam di trase Banjarmasin-Batulicin-Tanah Grogot.
“Jadi memang jalurnya sudah sampai ke sana,” ujarnya.
Perihal investor dari Rusia, Ariadi mengaku hingga kini belum menerima informasi seperti itu. Baik dari Dinas Perhubungan Kalsel maupun Kementerian Perhubungan.
Pembangunan kereta api diharapkan melalui sistem kerja sama antara pemerintah dan badan usaha. “Sudah diajukan Kemenhub ke Kemenkeu, tapi belum ada keputusan untuk melanjutkan ke proses berikutnya.” pungkasnya.