Ponorogo, mu4.co.id – Dr dr Sukadiono MM terpilih sebagai ketua PWM Jatim periode 2022-2027 dalam rapat pleno yang berlangsung di Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Sabtu (24/12/2022) malam. Rektor UM Surabaya itu meraih suara tertinggi di antara 13 formatur yang terpilih, yakni 946 suara.
Berikut profil singkat tentang Dr dr Sukadiono MM diolah dari berbagai sumber.
Sukadiono lahir di Jombang pada 18 Desember 1968. Saat ini tinggal di Surabaya, tepatnya di Perumahan YKP Penjaringan Sari, Kecamatan Rungkut.
Saat ini ia menjabat sebagai rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya). Berkat kesuksesannya, Sukadiono telah menjabat hingga tiga kali rektor UM Surabaya. Sebelumnya, Sukadiono juga menjabat sebagai bendahara PWM Jatim periode 2015-2022.
Pria yang akrab disapa dengan Suko ini menghabiskan masa sekolahnya di Jombang. Ketika SMA, ia memilih jurusan fisika yang dianggapnya rumit dan penuh tantangan. Setamat SMA, Suko lantas berkeinginan melanjutkan kuliah di bidang teknik ITB. Hanya saja, ketika hendak memilih masuk teknik ITB, orang tuanya sempat melarangnya.
Hingga akhirnya dia memutuskan untuk mengambil kedokteran Unair Surabaya. Semasa masih kuliah, Suko aktif di berbagai kegiatan dan organisasi kepemudaan. Di antaranya adalah menghidupkan Remaja Masjid Jenderal Sudirman Darmawangsa Surabaya.
Pada tahun 1994, sebelum lulus kedokteran, dia menikah Dra Hindayati MPd. Dari pernikahannya itu, ia dikaruniai tiga anak: Fakhrizan Husainudin, Akmal Zidan Alaudin, dan Nisrina Fauziyahh Mumtaz.
Tahun 2001, Suko diamanahi menjadi Direktur Akademi Keperawatan UM Surabaya sekaligus sebagai Direktur Akademi Analis Kesehatan UM Surabaya. Lalu, pada tahun 2005 diangkat menjadi Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UM Surabaya hingga tahun 2013. Sebelumnya, pada tahun 2002, ia juga dipercaya sebagai Direktur Rumah Sakit Muhammadiyah Surabaya.
Sukadiono menyelesaikan program magisternya di Universitas Narotama Surabaya pada 2027 pada bidang magister manajemen. Kemudian, pada 3 Juli 2012 meraih gelar doktor di Ilmu Keolahragaan di Unesa Surabaya. Di Muhammadiyah, Suko pernah menjadi Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kota Surabaya (1995–2000), Ketua Majelis Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur (2005–2010), serta Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur (2010–2015).
Berkat tangan dingin pria kelahiran Njuwet, Kedunglosari, Tembelang, Jombang, itu, UM Surabaya dibawanya menjadi kampus yang berkembang sangat pesat.
Misalnya, pembangunan Gedung At-Tauhid Tower 13 lantai. Kemudian, membuka fakultas kedokteran. Yang tak kalah menarik adalah kesuksesan kerja sama dengan Persebaya Surabaya dalam dunia persepakbolaan Indonesia. Dan masih banyak program-program lainnya yang berhasil terwujud berkat kepemimpinannya di kampus bertagline Kampus Sejuta Inovasi itu.