Jakarta, mu4.co.id – Para astronom di National Science Foundation (NSF) menangkap gambar terdetail dari permukaan matahari menggunakan teleskop Inouye Solar.
Usai lebih dari satu tahun melakukan pengamatan, Daniel K. Inouye Solar Telescope dari NSF telah menyelesaikan siklus pertama dari fase pengujiannya. Untuk menandai fase ini, gambar terbaru Matahari telah dirilis.
Dilansir dari IFL Science, para astronom menggunakan teleskop matahari bernama Daniel K Inouye. Teleskop Inouye memiliki cermin setinggi 4 meter. Cermin inilah yang digunakan para astronom untuk menangkap gambar permukaan matahari dengan memfokuskan daya sebesar 13 kilowatt demi menghasilkan panas.
Daniel K. Inouye Solar Telescope merupakan teleskop yang terbesar dan terkuat di dunia. Para peneliti akan mendapatkan gambar yang sangat detail dengan teleskop ini, yang perlahan akan mengungkapkan banyak rahasia.
Gambar Matahari hasil tangkapan Daniel K. Inouye Solar Telescope berpusat pada fotosfer, wilayah yang biasa disebut sebagai permukaan Matahari. Gambar-gambar ini menunjukkan area Matahari sebagian besar tenang serta lebih aktif.
Sedangkan di daerah yang lebih tenang, dapat melihat rincian fotosfer.
Terlihat plasma yang lebih panas naik dari bagian dalam Matahari, membuat bintik-bintik lebih terang, dan plasma yang lebih dingin akhirnya membentuk garis yang sedikit lebih gelap di antara setiap sel Matahari.
Jika ingin melihat daerah yang benar-benar gelap di permukaan Matahari, maka perlu mencari bintik Mataharinya. Matahari sedang menuju titik maksimum, yakni momen ketika aktivitasnya memuncak selama siklus 11 tahunnya.
Adapun jumlah bintik Matahari sejalan dengan peningkatan aktivitas, menjadikan waktu ini adalah waktu yang tepat untuk mencarinya. Peneliti bahkan tidak memerlukan teleskop seperti Inouye untuk menemukan beberapa di antaranya.
Bintik Matahari adalah area fotosfer yang sedikit lebih dingin beberapa ribu derajat atau lebih dibandingkan bagian permukaan Matahari lainnya. Perbedaannya adalah karena medan magnet yang kuat membuat medan magnet Matahari yang kompleks menerobos fotosfer, menciptakan bintik Matahari.
Bintik Matahari dapat memiliki kutub utara dan selatan, seperti magnet biasa. Keduanya juga dapat berinteraksi dengan bintik Matahari lainnya. Mereka bisa menjadi sistem yang cukup kompleks dan terkadang energi magnetik yang terbentuk di sekitarnya dilepaskan dalam peristiwa eksplosif seperti semburan Matahari dan lontaran massa koronal.
Baca Juga: Ungkap Harta Karun Di Dalam Lumpur Lapindo, Kini Jadi Incaran Dunia
Peristiwa ini sangat berbahaya karena mengubah cuaca luar angkasa di sekitar planet kita, memengaruhi satelit, saluran listrik, dan perangkat teknologi modern lainnya.
Gambar yang dirilis hanyalah sebagian kecil dari penelitian ilmiah yang dilakukan pada siklus 1. Sementara fase komisioning adalah cara untuk mengkalibrasi dan menguji instrumen tersebut.
Lebih lanjut, teleskop yang dinamai untuk mengenang Senator Inouye tersebut akan mengumpulkan informasi mengenai matahari lebih banyak lagi dalam kurun waktu lima tahun.
Sumber: detiknet.com