Jakarta, mu4.co.id – Mesin pemusnah sampah canggih sistem pirolisis gasifikasi-Sistem Konversi Limbah Lanjutan (Advance Waste System/AWS), karya anak bangsa ini telah diekspor hingga ke Jepang, karena menarik perhatian dunia.
Direktur PT Indopower Internasional, Harun Al Rosyid mengungkapkan bahwa mesin AWS tersebut kini telah digunakan di berbagai daerah di Indonesia hingga ke beberapa Negara seperti Philipina, Nepal dan Jepang negara terbaru yang memesan AWS.
“Kontraktor Jepang telah kontrak mesin AWS50 juga memesan AWS 25 M, tipe ini dengan kemampuan operasional 10 ton sampah per hari yang nantinya bakal digunakan untuk limbah pasca bencana dan untuk rumah sakit di sana untuk memanajemen sampah medis,” kata Harun, dikutip dari detik.com Selasa (18/06/2024).
Untuk diketahui, Mesin tersebut akan dioperasikan di penanganan limbah demosetik di Jepang dan dan untuk tipe terbaru yaitu AWS 025 Medis dimungkinkan untuk mengelola sampah medis, sebagai langkah dalam menjaga lingkungan dan kesehatan. “Dan saat ini sudah diproduksi AWS kapasitas besar AWS250 kapasitasnya 50ton perhari dan siap dioperasikan di Bantul bulan ini dan di TPA Bukitingggi dengan kapasitas 100ton/hari,” lanjutnya.
Baca juga: Menhub Apresiasi Pesawat N219 dan Mobil Terbang Buatan PT DI. Begini Penampakannya!
Melihat teknologi AWS tersebut, Guru Besar Departemen Teknik Mesin Universitas Indonesia, Raldi Antono Koestoer pun memberikan pujian tinggi. Menurutnya, mesin tersebut sangat tepat untuk mendukung transisi energi karena rendah emisi dan mampu mempunyai nilai tambah. “AWS sudah masuk ke dalam e-Catalog Nasional dan Paten Internasional. Artinya, mesin ini sudah sesuai yang direkomendasikan oleh pemerintah untuk digunakan,” ungkapnya.
Selain itu, dirinya juga menyebutkan bahwa inovasi dalam manajemen sampah biasanya fokus pada pengembangan software, namun PT Indopower Internasional berhasil menciptakan hardware yang sangat dibutuhkan.
Sementara itu, Penasehat Bappenas, Kennedy Simanjuntak, menyatakan dukungannya agar mesin pemusnah sampah ini dapat diterapkan di seluruh daerah di Indonesia, sehingga volume sampah di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPS) bisa berkurang. “Jika Jepang saja percaya pada produk kita, seharusnya kita lebih percaya pada produk dalam negeri. Saya sendiri sudah melihat pengoperasiannya di daerah Banyumas dan itu sangat efektif,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tangerang, Fachrul Rozi. Menurutnya, AWS tersebut bisa memusnahkan berbagai karakter sampah. Pihaknya pun turut memesan satu unit mesin AWS dengan tipe yang sama untuk ditempatkan di salah satu TPS yang paling banyak volume sampahnya. “Setelah saya lihat cara kerja mesin ini yang bisa memusnahkan berbagai jenis sampah, Pemda kita tertarik dan mesin ini ketika beroperasi tanpa mengeluarkan asap tebal,” ujarnya.