Gaza, mu4.co.id – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menunda pembebasan 620 tahanan Palestina pada akhir pekan lalu. Ia menuduh Hamas melanggar gencatan senjata dan menyebut kelompok itu menyerahkan sandera Israel dengan cara yang dianggap “memalukan” serta dimanfaatkan untuk propaganda.
Sebagai tanggapan, pejabat senior Hamas Mahmoud Mardawi, menegaskan tidak akan melanjutkan perundingan gencatan senjata tahap kedua, sampai Israel membebaskan 620 tahanan Palestina.
“Keputusan Netanyahu mencerminkan upaya yang disengaja untuk mengganggu kesepakatan (gencatan senjata),” ujar Mardawi, dilansir dari CNN, Rabu (26/2).
Anggota biro politik Hamas, Basem Naim juga menegaskan bahwa tahap berikutnya dalam perjanjian gencatan senjata akan dijalankan sesuai dengan kesepakatan yang telah ditetapkan.
“Setiap pembicaraan dengan musuh melalui mediator mengenai langkah selanjutnya, bergantung pada pembebasan 620 tahanan Palestina yang disepakati sebagai ganti empat jenazah dan enam sandera Israel yang dibebaskan pada hari Sabtu (22/2),” ucap Naim.
“Para mediator harus memastikan bahwa musuh (Israel) mematuhi ketentuan perjanjian sebagaimana tercantum dalam teks yang disepakati,” tambahnya.
Sebelumnya, Israel menghentikan pembebasan tahanan Palestina setelah Hamas dianggap keliru menyerahkan jenazah yang salah.
Pada Kamis (20/2), Hamas menyerahkan empat jenazah sebagai bagian dari pertukaran sandera, tetapi hanya tiga yang teridentifikasi sesuai kesepakatan, yaitu Oded Lifshitz, Kfir Bibas, dan Ariel Bibas. Jenazah keempat ternyata bukan Shiri Bibas.
Keesokan harinya, Jumat (21/2), Hamas akhirnya mengirim jenazah yang benar, yang kemudian dikonfirmasi oleh badan forensik Israel.
Meskipun Hamas telah menyerahkan jenazah yang benar, Israel tetap menunda pembebasan tahanan Palestina.
Awalnya, media KAN melaporkan bahwa mereka akan dibebaskan larut malam berdasarkan rekomendasi kepemimpinan politik Israel. Namun, hingga pagi hari, pembebasan belum terjadi.
Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa lebih dari 600 tahanan Palestina yang seharusnya dibebaskan pada Sabtu harus ditunda hingga ada jaminan pembebasan berikutnya tanpa merendahkan Israel.
Berdasarkan kesepakatan, Israel seharusnya membebaskan 620 tahanan, termasuk 445 warga Palestina yang ditangkap dari Gaza.
(CNN)