Media Berkemajuan

27 Juli 2024, 10:27

Google Maps Kini Bisa Prediksi Banjir Dengan Bantuan AI!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Aplikasi Google Maps
Aplikasi Google Maps [Foto: MNC Media]

Jakarta, mu4.co.id – Google Maps, dengan dukungan teknologi kecerdasan buatan (AI), kini mampu secara tepat memperkirakan potensi banjir di suatu wilayah sejak tujuh hari sebelumnya.

Teknologi Google ini menyediakan perkiraan banjir yang andal untuk lebih dari 80 negara dengan total populasi 460 juta jiwa. Meskipun banjir sulit diprediksi karena kekurangan alat pengukur aliran sungai, masih banyak negara yang mengandalkan sistem peringatan dini untuk memperingatkan potensi banjir.

Penemuan teknologi ini dipublikasikan dalam jurnal ilmiah yang berjudul “Global prediction of extreme floods in ungauged watersheds (2024)”. Peneliti menggunakan kecerdasan buatan (AI) dan data terbuka untuk mengembangkan teknologi prediksi banjir ini.

“Dengan menggunakan AI dan kumpulan data terbuka, kami dapat secara signifikan meningkatkan ketepatan, perolehan, dan waktu perkiraan jangka pendek (0-7 hari) untuk kejadian sungai ekstrem”, ujar para peneliti dalam jurnal tersebut, dilansir dari CNN, Selasa (26/3).

Model kecerdasan buatan (AI) yang dikembangkan dalam penelitian ini menggunakan jaringan memori jangka pendek (LSTM) untuk memperkirakan aliran air harian dalam rentang waktu tujuh hari ke depan.

Teknologi yang digunakan untuk memprediksi hidrologi secara global secara real-time adalah Global Flood Awareness System (GloFAS), yang dikelola oleh Copernicus Emergency Management Service (CEMS).

Google mengelola model pembelajaran mesin dengan melibatkan berbagai jenis data yang relevan, termasuk data sejarah, pembacaan ketinggian sungai, pembacaan ketinggian dan medan, dan lain-lain.

Baca Juga: Dari Google Hingga WhatsApp Bisa Lacak HP Hilang, Begini Caranya!

Dalam pengujian, AI ini membuat peta lokal dan menguji 5.680 aliran sungai menggunakan validasi silang k-fold acak. Kombinasi teknik validasi silang ini memungkinkan model AI untuk memprediksi banjir yang akan datang dengan akurat.

Hasilnya menunjukkan bahwa AI dapat memprediksi beberapa banjir tujuh hari sebelumnya, dengan rata-rata banjir terjadi sekitar lima hari setelah prediksi. Namun, peneliti masih menghadapi tantangan dalam mengkomunikasikan penggunaan teknologi AI ini kepada masyarakat.

“Selain menghasilkan perkiraan yang akurat, aspek lain dari tantangan dalam memberikan peringatan banjir yang dapat ditindaklanjuti adalah sosialisasi peringatan tersebut kepada individu dan organisasi secara tepat waktu. Kami mendukung upaya tersebut dengan merilis prakiraan secara publik secara real-time, tanpa biaya atau hambatan akses,” kata para peneliti.

Saat ini, teknologi AI untuk memperkirakan banjir sudah dapat diakses melalui layanan Google Search, Google Maps, dan notifikasi Android.

Ke depannya, para peneliti akan terus mengeksplorasi potensi AI untuk menciptakan model prakiraan banjir yang lebih baik dan menyempurnakan pendekatan berbasis AI. Tujuan akhirnya adalah menghasilkan platform perkiraan banjir global yang menyeluruh.

“Masih banyak ruang untuk meningkatkan prediksi banjir global dan sistem peringatan dini. Melakukan hal ini sangat penting bagi kesejahteraan jutaan orang di seluruh dunia yang kehidupan (dan harta bendanya) dapat memperoleh manfaat dari peringatan banjir yang tepat waktu dan dapat ditindaklanjuti,” kata para peneliti.

Sumber: CNN

[post-views]
Selaras