Gaza, mu4.co.id – Israel dan kelompok Hamas Palestina resmi memperpanjang gencatan senjata di jalur Gaza dari yang semula 4 hari tepatnya pada 24-27 November lalu, dan kini gencatan senjata tersebut ditambah selama 2 hari yaitu pada 28-29 November 2023.
Hal itu diumumkan Qatar, pihak yang memediasi perundingan Israel dengan Hamas. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Qatar Majed Al Ansari mengatakan, “Negara Qatar mengumumkan bahwa, sebagai bagian dari mediasi yang sedang berlangsung, kesepakatan telah dicapai untuk memperpanjang gencatan senjata kemanusiaan selama dua hari tambahan di Jalur Gaza,” ungkapnya lewat akun Twitter resminya, Senin (27/11/2023).
Seperti yang diketahui, gencatan senjata adalah sebagai jeda pertempuran, lebih banyak bantuan kemanusiaan yang masuk, hingga pertukaran tahanan. Dan kesepakatan perpanjangan gencatan senjata ini disebut bertujuan untuk membebaskan lebih banyak tahanan dan sandera dari masing-masing pihak Gaza maupun Israel.
Baca juga: Arab Saudi Kirimkan Bantuan Ke Gaza, Total Mencapai Rp2 Triliun
Seorang pejabat Hamas Ghazi Hamad berharap gencatan senjata ini bisa terus diperpanjang hingga perang berakhir. Ia mengatakan, “Kami kini sepakat untuk membebaskan lebih banyak sandera dan memperpanjang perjanjian selama dua hari. Ini merupakan kabar baik bagi masyarakat kami, khususnya masyarakat Gaza,” dikutip dari Al-Jazeera, Selasa (28/11/2023).
Diketahui Hamas sepakat akan membebaskan 50 sandera Israel, dan pemerintahan Israel sepakat melepas 150 tahanan Palestina. Dan selama 3 hari pertama gencatan senjata, Hamas melepas 39 warga Israel dan ditukar dengan 117 tahanan Palestina.
Baca juga: Setelah Diperlakukan Dengan Baik, Hamas Bebaskan Para Sandera
Di kesempatan terpisah, Israel menegaskan akan berusaha semaksimal mungkin untuk membebaskan seluruh sandera, walau mereka juga berambisi untuk memusnahkan hamas.
“Kami akan kembali dengan kekuatan penuh untuk mencapai tujuan kami: melenyapkan Hamas, memastikan Gaza tak seperti semula, dan tentu saja pembebasan semua sandera kami,” ujar Netanyahu.
Sumber: cnnindonesia.com