Arab Saudi, mu4.co.id – Badan Pengelola Haji (BP Haji) berencana hanya akan memakai dua syarikah pada musim Haji tahun 1447 H (tahun 2026) untuk meningkatkan kualitas layanan bagi jemaah haji.
“BP Haji tidak akan menggunakan multisyarikah, paling banyak dua syarikah. Jadi, nantinya ada pembanding antara satu syarikah dan syarikah yang lain,” ujar Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji, Dahnil Anzar Simanjuntak, dikutip dari CNN, Jum’at (13/6).
Rencana ini muncul setelah evaluasi pelaksanaan Haji 2025 menemukan banyak masalah, khususnya di bidang transportasi. BP Haji mencatat banyak syarikah yang wanprestasi (pelanggaran), terlihat dari ketidakteraturan sejak keberangkatan dari hotel ke Arafah, Arafah ke Muzdalifah, kemudian ke Mina.
Baca Juga: Tim Pengawas DPR Haji Soroti Persoalan Transport Haji, Minta Arab Saudi Tanggung Jawab!
Sebelumnya, pada musim haji tahun ini, pemerintah memakai skema multisyarikah dengan menggandeng delapan perusahaan penyedia layanan. Namun, skema ini dinilai memicu kekacauan akibat persaingan tidak sehat antarsyarikah yang berdampak pada menurunnya kualitas pelayanan.
Selain masalah transportasi, distribusi katering juga bermasalah. Beberapa penyedia tidak memenuhi standar, bahkan dalam dua hari terakhir ada yang tidak mengirim makanan dan hanya mengganti dengan uang.
Masalah lain yang disorot adalah kekacauan data jemaah seperti penempatan hotel dan kamar yang keliru serta data jemaah yang tertukar.
“Itu akibat kekacauan pendataan dari pihak kita di Indonesia, dan ini harus segera dibenahi,” ujar Dahnil.
(CNN)
