Jakarta, mu4.co.id – Driver Ojek online mulai mendapatkan Bonus Hari Raya (BHR) dengan ketentuan syarat yang harus dipenuhi driver. Hal itu dihitung aplikator sebesar 20% dari rata-rata pendapatan selama 12 bulan terakhir.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan langsung pemberian BHR uang tunai selambat-lambatnya H-7 sebelum Hari Raya Lebaran atau sekitar tanggal 24-25 Maret 2025. Meskipun demikian, Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesian (SPAI), Lily Pujiati menyebut terdapat sejumlah driver ojol yang mendapatkan BHR tidak sesuai dengan semestinya.
“Dari pengaduan yang kami terima, seorang pengemudi ojol hanya mendapatkan bonus hari raya sebesar Rp 50 ribu dari pendapatannya selama 12 bulan sebesar Rp 33 juta. Ini jelas tidak adil karena platform menentukan kategori yang diskriminatif seperti hari aktif 25 hari, jam kerja online 200 jam, tingkat penerimaan order 90%, tingkat penyelesaian trip 90% setiap bulannya,” ucapnya, Ahad (23/03/2025).
“Ditambah lagi potongan platform hingga 50% yang semakin menurunkan pendapatan pengemudi ojol serta membuat seolah-olah pengemudi tidak berkinerja baik,” sebutnya.
Baca juga: Bonus Hari Raya Gojek Cair, Segini Jumlahnya!
Untuk diketahui, besaran BHR yang diterima mitra driver ditentukan berdasarkan sejumlah kriteria dan indikator performa. Go-Jek membagi mitra menjadi lima kategori, yaitu: Mitra Juara Utama, Mitra Juara, Mitra Unggulan, Mitra Andalan, dan Mitra Harapan. Sementara itu, penilaian terhadap mitra didasarkan pada lima indikator: Hari aktif per bulan minimal, Jam online per bulan minimal, Tingkat penerimaan order minimal, Tingkat penyelesaian order minimal, Periode pencapaian.
Salah satu driver ojek online mitra Go-Jek, Ihsan Nur Kholis (32), mengaku telah menerima Bonus Hari Raya (BHR) sebesar Rp 450.000. “Untuk mendapatkan BHR, minimal para driver harus memenuhi 24 hari kerja, 200 jam online serta 90 persen tingkat penerimaan dan penyelesaian itu satu bulan dalam satu periode,” beber Ihsan.
Ia menyebut bahwa nominal BHR yang diterima tiap driver berbeda tergantung performa dan kategori mitra. Namun, mayoritas driver menerima Rp 450.000 atau Rp 900.000. “Kalau di daerah pinggir banyak yang dapat Rp 900.000, kalau di kota besar agak susah mendapatkan segitu karena performa. Pasalnya, potensi cancel order di kota besar sangat tinggi,” ungkapnya.
(cnbcindonesia.com, kompas.com)