Media Berkemajuan

16 Desember 2024, 00:44

Ditemukan di Kalimantan Selatan, Inilah Spesies Semut Pohon Raksasa

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Semut raksasa yang didokumentasikan Forum Saintis Muda Biologi Indonesia di Taman Biodiversitas Hutan Hujan Tropis di Lembah Bukit Manjai, Mandiangin Timur, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. [Antara/Firman]

Banjarbaru, mu4.co.id – Penemuan baru datang dari Kalimantan Selatan, yakni Tim Forum Saintis Muda Biologi Indonesia menemukan keberadaan semut pohon berukuran raksasa yang menghuni Taman Biodiversitas Hutan Hujan Tropis di Lembah Bukit Manjai, Mandiangin Timur, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

Ramadhan Jayusman salah satu dari Forum Saintis Muda Biologi Indonesia mengungkapkan pada Ahad (6/8), ukuran semut yang ditemukan itu tidak seperti biasanya. Semut itu berukuran mencapai 31 milimeter untuk ratunya sementara pejantan berukuran sekitar 21-28 milimeter.

Jayus menambahkan, bahasa ilmiah satwa dari keluarga serangga (insecta) itu disebut Dinomyrmex gigas.

Baca juga: Penemuan Logam Mulia dan Pasir Tahan Gempa Seberat 3 Ton di Gunung Padang, Membuktikan Peradaban Maju di Masa Lalu

Menurut literatur yang ada, semut raksasa itu diduga jenis Dinomyrmex gigas borneensis, subspesies dari Dinomyrmex gigas dan endemik Pulau Kalimantan.

Semut raksasa biasanya beraktivitas di malam hari atau nokturnal serta akan bertindak agresif ketika ada yang mengancam sarangnya.

Para kelas pekerja dari semut ini biasanya berjaga sepanjang malam dan baru kembali ke sarang pada pagi hari ketika aktivitas mencari makanan berhenti.

Dinomyrmex gigas biasanya mengonsumsi cairan lengket yang kaya akan gula yang disekresikan oleh kutu daun. Namun, mereka juga akan mengonsumsi serangga dan kotoran burung sebagai asupan protein.

Lebih lanjut, Jayus menjelaskan fungsi semut di alam sebagai penyubur tanah, bioindikator, dan predator hama. Ia menambahkan, menurut penelitian, Dinomyrmex gigas memiliki kelenjar metaplural yang merupakan zat bermanfaat untuk bahan pembuatan antibiotik.

“Mungkin manfaat ini pula lah yang membuat harga semut ini bisa mencapai jutaan rupiah di Rusia,” ujarnya.

Baca juga: Benarkah Hewan Ini Lebih Tua dari Dinosaurus dan Masih Hidup Sampai Sekarang?

Ferry F. Hoesain selaku founder Yayasan Hutan Hujan Tropis Indonesia pemilik Taman Biodiversitas Hutan Hujan Tropis di Lembah Bukit Manjai mengaku senang atas ditemukannya keberadaan semut raksasa yang menambah kekayaan keragaman hayati ekosistem Taman Biodiversitas.

Ia berharap penemuan ini dapat diteliti lebih lanjut lagi tentang manfaat semut raksasa tersebut, tidak saja di bidang ekologinya, tetapi juga dari segi biomedisnya.

Sumber: voi.id

[post-views]
Selaras