Media Berkemajuan

13 April 2025, 00:04
Search

Akhir Pekan Ini Disunnahkan Salat Gerhana Bulan. Begini Tata Cara Pelaksanaannya Menurut Tuntunan Tarjih

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Ilustrasi gerhana bulan yang terlihat di langit [Foto: beritasatu.com]

Banjarmasin, mu4.co.id – Di akhir pekan ini wilayah Indonesia akan dilintasi gerhana bulan sebagian, yaitu tepatnya pada Ahad, 29 Oktober 2023.

Gerhana Bulan Sebagian akan mulai terlihat di Wilayah Indonesia pada pukul 02:35:18 WIB dan berakhir pada pukul 05:52:39 WIT.

Umat Islam disunnahkan untuk melaksanakan salat gerhana (khusuf) apabila di wilayah mereka dapat menyaksikan fenomena gerhana tersebut, baik pada saat gerhana Matahari maupun gerhana Bulan, dan pada Gerhana Total ataupun Gerhana Sebagian.

Baca juga: Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Ajak Laksanakan Salat Gerhana Bulan Sebagian. Catat Tanggalnya!

Salat gerhana dilaksanakan secara berjamaah, tanpa adzan dan iqamah. Dilaksanakan dua rakaat, pada setiap rakaat melakukan rukuk, qiyam dan sujud dua kali. Yang perlu diingat seluruhnya terdapat empat kali rukuk dan empat kali sujud. Serta Imam membaca Surah Al-Qur’an yang panjang dengan jahr (mengeraskan suara). Salat gerhana boleh dilakukan di tanah lapang ataupun di masjid.

Berikut ini tata cara pelaksanaan sholat gerhana sebagaimana yang pernah diajarkan Rasulullah ﷺ :

  1. Imam menyerukan aṣ-ṣalātu jāmi‘ah.
  2. Takbiratulihram dengan mengucapkan Allahu Akbar.
  3. Membaca doa iftitah.
  4. Membaca taawuz, basmalah lalu Imam membaca surah al-Fatihah dan dilanjutkan surah panjang dengan jahr (dikeraskan).
  5. Rukuk, dengan membaca tasbih yang lama.
  6. Mengangkat kepala dengan membaca sami‘allāhu li man ḥamidah, makmum membaca rabbanā wa lakal-ḥamd.
  7. Berdiri tegak kembali, lalu Imam membaca al-Fatihah dan dilanjutkan surah panjang tetapi lebih pendek dari yang pertama.
  8. Rukuk, sambil membaca tasbih yang lama tetapi lebih singkat dari yang pertama.
  9. Bangkit dari rukuk dengan membaca sami‘allahu li man hamidah, makmum membaca rabbana wa lakal-hamd.
  10. Sujud yang lama.
  11. Duduk di antara dua sujud.
  12. Sujud yang lama.
  13. Bangkit dari sujud, berdiri tegak mengerjakan rakaat kedua seperti rakaat pertama tanpa membaca doa iftitah.
  14. Imam membaca surah al-Fatihah dan dilanjutkan surah panjang dengan jahr (dikeraskan).
  15. Mengerjakan sebagaimana pada gerakan nomor 5 – 12.
  16. Duduk tasyahud akhir dan membaca doa tasyahud akhir.
  17. Salam.
  18. Setelah salat, khatib berdiri menyampaikan khutbah satu kali yang berisi nasihat serta peringatan terhadap tanda-tanda kekuasaan Allah serta mengajak memperbanyak istighfar, sedekah dan berbagai amal kebajikan.



Sumber: Buku Pedoman Pelaksanaan Pengamatan Dan Shalat Gerhana Matahari 29 Jumadilawal 1437 H / 9 Maret 2016 M Majelis Tarjih Dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

[post-views]
Selaras