Malang, mu4.co.id – Menjadi Komisaris di sebuah perusahaan besar, terutama yang dimiliki oleh BUMN, adalah prestasi yang luar biasa dan menjadi impian banyak orang.
Abdul Musyawir Yahya, seorang lulusan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), kini menjabat sebagai Komisaris Independen di PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. Ia merupakan mahasiswa angkatan 2010 dari Program Studi Hukum Keluarga Islam (HKI) di Fakultas Agama Islam (FAI).
Perjalanan karier Abdul saat ini sangat dipengaruhi oleh pengalamannya selama menjadi mahasiswa di kampus tersebut. Ia menceritakan bahwa selama kuliah, ia sangat aktif dalam berbagai kegiatan kampus, seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).
Baca Juga: Tiga Mahasiswa UMM ini Raih Penghargaan Festival Film Dunia di Amerika
“Sudah jelas, karir saat ini itu berkat bekal dari UMM, bekal Ilmu pengetahuan yang sifatnya teori dan praktik lapangan itu sangat bagus. Ditambah dengan aktivitas keorganisasian di IMM dan BEM itu menguatkan softskill yang itu sangat bermanfaat kapan saja dan dimana saja,” jelasnya, dikutip dari Republika, Ahad (11/8).
Ia menjelaskan bahwa pencapaiannya saat ini tidak datang secara instan, melainkan melalui kerja keras dan dedikasi yang tinggi.
Dengan latar belakang sebagai seorang pengusaha yang telah berpengalaman, mulai dari mengelola Super Kamera Malang, Lumeo Audiovisual Malang, Panjava English Garden, Garden Coffee, Martabak Satu Juli, hingga Penerbit Akar, ia melamar secara profesional. Pengalaman tersebut menjadi pertimbangan penting bagi perusahaan dalam menilai kelayakannya sebagai seorang wirausahawan.
“Jurusan kuliah saya adalah HKI, sedangkan perusahaan ini bergerak di bidang energy geothermal. Jadi inilah tantangan saya, tetapi karena ini sudah menjadi amanah dan tanggung jawab maka saya harus bisa menjalankannya dengan sebaik mungkin,” ujarnya.
Baca Juga: Hobi Kuliah, Pria Ini Kantongi 45 Gelar Akademik!
Abdul, yang pernah menjabat sebagai Ketua DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) periode 2021-2023, menjelaskan bahwa keaktifannya di organisasi bukan hanya untuk mengisi waktu, tetapi juga untuk pengembangan diri.
Pengalaman berorganisasi membantunya dalam keterampilan kepemimpinan dan manajemen waktu, yang kini menjadi bekal penting dalam kariernya. Abdul menekankan bahwa perannya sebagai komisaris adalah langkah profesional yang diinginkannya.
Ia juga menekankan pentingnya kejujuran, integritas, dan kepercayaan dalam dunia kerja, serta pentingnya memiliki teladan yang baik di mana pun berada.
“Sudah saatnya saya mengabdi kepada negara bukan hanya mengabdi dalam organisasi masyarakat seperti IMM atau Muhammadiyah. Apa yang kita tanam hari ini akan kita panen kemudian hari, Manfaatkan sebaik-baiknya apa yang bisa kalian dapatkan di kampus. Maksimalkan ilmu yang kalian peroleh tetapi ingat, kunci utama keberhasilan adalah rasa kejujuran dan kepercayaan,” ucap Abdul.
(Republika)