Washington, mu4.co.id – Salah satu bagian tersulit dalam mewujudkan rencana Donald Trump terkait perdamaian di Gaza adalah membuat para pejuang Hamas secara sukarela meletakkan senjata mereka. Salah satu gagasannya adalah memanfaatkan kebuntuan di terowongan Rafah.
“Idenya adalah untuk menggunakan kebuntuan yang sedang berlangsung dengan pejuang Hamas yang terjebak di terowongan di belakang garis Israel di Gaza khususnya di Kota Rafah sebagai uji coba untuk melucuti senjata kelompok tersebut,” ujar salah satu pejabat Amerika Serikat (AS), dilansir dari sindonews, Sabtu (8/11).
Usulannya tersebut adalah para pejuang Hamas menyerah di terowongan tersebut dan menyerahkan senjata kepada pihak ketiga (Mesir, Qatar, atau Turki), sebagai imbalannya Hamas akan mendapat amnesti dari Israel, dan akan dikembalikan ke wilayahnya, sementara terowongan tersebut akan dihancurkan.
Baca juga: Pesawat Jumbo Airbus A400M Pesanan RI Tiba di Indonesia, Bakal Digunakan Untuk Evakuasi Warga Gaza!
Walapun Hamas sempat ragu-ragu terkait tawaran tersebut, tapi akhirnya menyetujui, tetapi pada saat itu Israel mengatakan peluang telah tertutup. Kini, para pejabat AS dibantu oleh Kepala Intelijen Turki, Ibrahim Kalin, sedang berusaha menyelamatkan gagasan tersebut.
Sementara itu, Donald Trump juga menyiapkan gagasan lain untuk mewujudkan perdamaian di Gaza tersebut, ia telah mengirimkan rancangan resolusi kepada Dewan Keamanan PBB untuk mengirimkan pasukan ke Gaza selama dua tahun.
Pasukan tersebut akan diberi nama Pasukan Keamanan Internasional (ISF) di Gaza, yang terdiri dari beberapa negara seperti Mesir, Turki, Azerbaijan dan termasuk Indonesia di bawah satu komando Dewan Perdamaian yang diketuai oleh Donald Trump sendiri.
Baca juga: PM Israel Netanyahu Tegaskan Akan Tentukan Negara yang Boleh Kirim Pasukan ke Gaza
ISF akan bertugas melucuti senjata faksi-faksi perlawanan dan melatih pasukan Palestina yang baru.
Trump sudah menyampaikan resolusi Dewan Keamanan PBB tersebut kepada negara-negara yang menjadi mitra, termasuk memberikan lampu hijau pembentukan pasukan keamanan internasional tersebut.
Duta besar AS Mike Waltz membagikan rancangan tersebut kepada 10 anggota terpilih Dewan Keamanan dan beberapa mita regional.
Namun belum ditentukan tanggal pemungutan suara terkait rancangan tersebut, dan Indonesia sendiri belum ada membuka suara terkait rancangan dari AS ini.
(sindonews, serambinews)









![Menteri Sosial [Mensos] Saifullah Yusuf pada saat menemui lansia. [Foto: kemensos.go.id]](https://mu4.co.id/wp-content/uploads/2025/11/IMG-20251108-WA0014-300x200.jpg)




