Melawi, mu4.co.id – Kalimantan tak hanya dikenal sebagai paru-paru dunia, tetapi juga menyimpan potensi energi besar. Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2025–2034, Kalimantan Barat tercatat memiliki berbagai sumber energi, seperti air, biomassa, batubara, hingga bahan baku nuklir.
Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat, menjadi sorotan karena memiliki cadangan uranium sekitar 24.112 ton, yang dinilai strategis untuk mendukung pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dalam rangka transisi energi bersih.
“Selain batu bara, terdapat juga potensi energi nuklir berupa uranium/thorium di Kabupaten Melawi yang dapat digunakan sebagai energi primer PLTN,” tulis dokumen RUPTL, dikutip dari CNN, Sabtu (21/6).
Namun, penggunaan nuklir sebagai sumber energi utama masih menunggu kebijakan resmi dari pemerintah serta hasil studi kelayakan pembangunan PLTN.
Baca Juga: Indonesia Akan Punya Pembangkit Nuklir Pertama Tahun 2032, Di Sini Letaknya!
“PLN berkomitmen atas penguatan pelaksanaan program transisi energi dengan Program Accelerated Renewable Energy Development (ARED) dengan memanfaatkan potensi sumber energi primer untuk pembangkit tenaga listrik di Provinsi Kalimantan Barat,” jelas perusahaan.
Adapun beberapa syarat utama pembangunan PLTN mencakup jaminan pasokan bahan bakar nuklir, pengelolaan limbah radioaktif yang aman, serta pengawasan ketat sesuai standar International Atomic Energy Agency (IAEA) dan regulasi nasional.
Untuk mendukung rencana tersebut, BATAN/BRIN telah melakukan survei tapak di 28 wilayah dengan mempertimbangkan aspek geoteknik, seismik, dan potensi bencana alam. Semua wilayah tersebut dinyatakan layak, dengan total potensi kapasitas mencapai sekitar 70 GW.
Tahap awal pembangunan PLTN direncanakan di sistem kelistrikan Sumatera dan Kalimantan.
(CNN, CNBC, Pontianak Informasi)
