Media Utama Terpercaya

18 Juni 2025, 21:36
Search

Masjid al-Ijabah, Jadi Saksi Saat Rasulullah Berdoa Memohon 3 Permintaan Kepada Allah dan Hanya 2 yang Dikabulkan!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
masjid al-ijabah
Masjid al-Ijabah, tempat dimana Rasulullah berdoa memohon 3 permintaan kepada Allah dan hanya 2 yang dikabulkan [Foto: umrohpromo]

Madinah, mu4.co.id – Masjid al-Ijabah atau dikenal dengan nama Masjid Bani Muawiyah atau Masjid al-Mubahalah karena masjid ini dibangun di lahan milik Muawiyah bin Malik bin ‘Auf dari suku al-Aus.

Masjid al-Ijabah berjarak 385 meter di utara Kompleks Pemakaman Baqi’ atau berjarak sekitar 580 meter dengan Masjid Nabawi (setelah perluasan). Masjid al-Ijabah ini berada di jalan raya As-Sittin atau Jalan Malik Faishal berdekatan dengan RS. Al Anshar, termasuk bagian dari Distrik Bani Muawiyah.

Oleh karena itu masjid ini dahulunya bernama Masjid Bani Muawiyah, tetapi karena Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam pernah berdoa di masjid ini, maka namanya berganti menjadi Masjid al-Ijabah.  

Baca juga: Masjid Al-Muhrim di Zulhulaifah, Tempat Miqat Jemaah. Berawal dari Perjanjian Hudaibiyah yang Dilanggar Kaum Quraisy

Dinamakan al-Ijabah karena sejarahnya, dalam Syarh Shahih Muslim dikisahkan Amir bin Sa’ad menuturkan dari ayahnya,

أنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وَسَلَّمَ أَقْبَلَ ذَاتَ يَومٍ مِنَ العَالِيَةِ، حتَّى إذَا مَرَّ بمَسْجِدِ بَنِي مُعَاوِيَةَ دَخَلَ فَرَكَعَ فيه رَكْعَتَيْنِ، وَصَلَّيْنَا معهُ، وَدَعَا رَبَّهُ طَوِيلًا، ثُمَّ انْصَرَفَ إلَيْنَا، فَقالَ صَلَّى اللَّهُ عليه وَسَلَّمَ: سَأَلْتُ رَبِّي ثَلَاثًا، فأعْطَانِي ثِنْتَيْنِ وَمَنَعَنِي وَاحِدَةً، سَأَلْتُ رَبِّي: أَنْ لا يُهْلِكَ أُمَّتي بالسَّنَةِ فأعْطَانِيهَا، وَسَأَلْتُهُ أَنْ لا يُهْلِكَ أُمَّتي بالغَرَقِ فأعْطَانِيهَا، وَسَأَلْتُهُ أَنْ لا يَجْعَلَ بَأْسَهُمْ بيْنَهُمْ فَمَنَعَنِيهَا

Suatu hari Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam datang dari tempat yang tinggi Al-Aliyah. Beliau melewati masjid Bani Muawiyah. Ia masuk masjid itu dan salat dua rakaat. Kami pun ikut salat bersama beliau. Rasulullah berdoa lama sekali, lalu menghadap ke arah kami.” “Beliau mengatakan, ‘Aku meminta tiga hal kepada Rabbku. Namun, hanya dua hal dikabulkan, dan satu hal tidak diperkenankan. Aku meminta agar umatku tidak dibinasakan dengan paceklik (kekeringan dan kelaparan). Permintaanku pun dikabulkan. Aku memohon agar umatku tidak ditenggelamkan banjir. Permohonanku pun dikabulkan. Aku mengharap agar fitnah permusuhan/ perselisihan umatku tidak terjadi antar sesama mereka, tetapi permintaanku tidak dikabulkan.” (HR Muslim no. 2890, Shahih menurut  Ijma’ Ulama)

Di masjid al-Ijabah ini seakan menjadi saksi betapa Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam begitu menyayangi dan memperhatikan umatnya. Beliau bukan berdoa untuk memikirkan diri beliau sendiri. Melainkan beliau memanjatkan doa yang lama sekali kepada Allah hanya untuk memohon keselamatan umatnya karena mengkhawatirkan umat generasi berikutnya. Generasi kita sekarang ini!

Baca juga: Masjid Masy’aril Haram di Muzdalifah, Tempat Ketika Rasulullah Pernah Salat Disini Saat Haji Wada’

Masjid al-Ijabah atau Masjid Bani Muawiyah di Madinah [Foto: Islamiclandmarks] 

Kini masjid tersebut telah dipugar, tepatnya pada 1997 M/1418 H oleh Raja Fahd dengan luas mencapai 1.000 meter persegi. 

Masjid ini terbagi dua, yakni untuk jemaah perempuan dan laki-laki. Untuk jemaah perempuan, area yang disediakan seluas 100 meter persegi, terletak di sisi timur laut. Sisanya dipergunakan untuk jemaah laki-laki.

Ada dua kubah di masjid ini, salah satu kubah memiliki tinggi 11,70 meter dengan diameter kubah sekitar 9,5 meter tanpa ada simbol bulan sabit, sebagaimana umumnya. Sedangkan kubah satunya lagi, terletak di sebelah tenggara dengan menara setinggi 36 meter, dan simbol bulan sabit.

[post-views]
Selaras