Media Berkemajuan

15 Maret 2025, 18:42
Search

Bantu Program MBG, Kadin Rencanakan Bangun 100 Dapur!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Kadin
Kadin Indonesia. [Foto: Suara Surabaya]

Jakarta, mu4.co.id – Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, menyatakan bahwa Kadin akan mendukung program prioritas pemerintah, termasuk Makan Bergizi Gratis (MBG). Salah satu peran pengusaha adalah membangun Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Kadin juga menyiapkan empat program quick win yang akan dibuat prototipe sebelum 17 Agustus 2025. Untuk merealisasikannya, Kadin telah berkoordinasi dengan kementerian dan Badan Gizi Nasional. Anindya juga telah berdiskusi dengan Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, yang menyambut baik keterlibatan pengusaha dalam program ini.

“Kemarin, Kepala Badan Gizi Nasional hadir di Kadin. Kita berdiskusi, beliau ufah membuka lebar. Nah, teman-teman di sini silahkan. Titipan saya, administrasinya pasti rapi karena ini memakai APBN. Jadi, ini yang saya sampaikan,” ungkap Anindya, dikutip dari detik finance, Sabtu (16/4).

Kadin berpeluang membangun 100 unit SPPG sebelum 17 Agustus. Anindya mendorong pengusaha untuk mengidentifikasi dan mengatasi hambatan. Pemerintah juga telah meningkatkan jumlah SPPG dari 11 ribu menjadi 30 ribu, yang dinilai sebagai angka signifikan.

Baca Juga: Meski Ramadan, Makan Bergizi Gratis di Banjarmasin Tetap Berjalan. Apa Menunya?

Yang pertama MBG, makanan bergizi gratis. Nah, pemerintah telah menetapkan ada 11 ribu, mau menjadi 30 ribu dapur namanya SPPG sekarang. Jadi belajar saya, Satuan Pelayanan Pangan dan Gizi. Nah, jadi di sini kita membuat tugas-tugas yang fokus untuk membuat up to sampai 100 SPPG sebelum 17 Agustus. Kita lihat apa kendalanya, lalu kita komunikasikan. Tapi dari Kepala Badan Gizi Nasional itu sangat terbuka,” ujarnya.

Selain membangun SPPG, pengusaha juga dapat berkontribusi dengan memasok bahan baku untuk program MBG. Terdapat peluang luas bagi pengusaha untuk berpartisipasi dalam delapan komoditas pangan, kecuali jagung dan padi.

“Tapi yang menarik daripada MBG ini, bukan saja ujungnya yaitu dapurnya atau SPPG, tapi hilirisasinya. Nah, teman-teman di sini bisa berpartisipasi dan 3 hari lalu kita bertemu dengan Menteri Petanian, kita terbuka lebar untuk berpartisipasi di 8 komoditas yang dibutuhkan, di luar, jagung dan padi. Ada cabai, ada kacang mete, ada palm oil, lalu dan lain-lain. Dan ini juga tentunya ditambah dari ternak, ayam, dan juga perikanan. Jadi, teman-teman, mengapa kita fokus di MBG? Bukan seta merta hanya dapurnya, tapi turunan yang diciptakan,” jelas Anindya.

(detikFinance)

[post-views]
Selaras