Belu, mu4.co.id – Johanes Ande Kalla, Pemuda asal Kabupaten Belu, NTT yang sempat viral karena aksinya memanjat tiang bendera saat upacara HUT ke-73 RI, 2018 itu dipanggil Kodim 1605/Belu, Letkol Arh Suhardi usai gagal tes masuk TNI, Selasa (06/08/2024).
Dimana setelah viral, bocah SD yang menyelamatkan bendera merah putih yang talinya terlilit saat upacara bendera itu kemudian diundang Presiden Joko Widodo ke Istana Negara untuk bertemu, dan ketika ditanya seputar cita-citanya Joni mengaku ingin menjadi tentara. Jokowi pun langsung menyampaikan kepada Joni agar langsung bertemu dengan Panglima TNI dan dijanjikan akan langsung diterima masuk TNI.
Dan kini namanya kembali terdengar, sebab pemuda 19 tahun yang dikenal dengan Joni itupun mengaku diminta untuk menghadap ke Makodim Belu. Namun, ia tidak mengetahui alasan pemanggilan dirinya ke Makorem 161/Wira Sakti Kupang untuk bertemu dengan Ajenrem.
Baca juga: Seleksi CPNS 2024 Kembali Ditunda, Ini Alasannya!
“Saya ditelepon tadi untuk menghadap Dandim Belu, tetapi saya belum tahu ketemu untuk apa. Mungkin setelah bertemu dengan Bapak Dandim baru saya bisa tahu alasan pemanggilan mereka,” ujar Joni.
Sebelumnya Joni mengaku gagal dalam seleksi awal penerimaan Bintara TNI AD tahun 2024, awal yang dilakukan oleh Ajenrem 16104/Wirasakti Kupang karena tinggi badannya tidak ideal atau sesuai dengan syarat masuk TNI, sehingga ia disuruh untuk kembali lagi pada 2025 untuk mengikuti tes yang sama.
“Iya kecewa kemarin saat seleksi awal langsung dinyatakan gagal, karena tinggi badan tidak sesuai. Tinggi badan di Ajen saya ukur 155,8 meter sementara sesuai syarat 163 meter. Tetapi saya akan siapkan diri lagi untuk tahun depan,”jelasnya.
(detik.com)