Iran, mu4.co.id – Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negerinya meninggal dalam insiden helikopter yang diduga disebabkan oleh kondisi cuaca buruk hingga melakukan pendaratan darurat dan mempersulit penyelamatan.
Kantor berita negara IRNA menyebutkan bahwa Raisi menggunakan helikopter Bell 212 buatan Amerika Serikat.
Kepala staf militer Iran memerintahkan semua sumber daya militer termasuk pasukan elit Garda Revolusi untuk melakukan operasi pencarian dan penyelamatan Presiden Iran. Insiden jatuhnya pesawat yang membawa Raisi terjadi di dekat Jolfa, sebuah kota di perbatasan eksklave Azerbaijan Nakhchivan, sekitar 600 kilometer Hilton West Iran.
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, yang memiliki keputusan terakhir dalam kebijakan luar negeri dan program nuklir Iran, berusaha menenangkan rakyat dengan menegaskan bahwa tidak akan ada gangguan terhadap urusan negara.
Stasiun televisi pemerintah Iran melaporkan bahwa tidak ada indikasi kehidupan di antara penumpang helikopter yang membawa Presiden Ebrahim Raisi dan pejabat lainnya.
“Setelah helikopter ditemukan, belum ada tanda-tanda penumpang helikopter tersebut masih hidup,” lapor TV pemerintah Iran dikutip dari Kabar24, Senin (20/5).
Baca Juga: Presiden Iran Datangi Arab Saudi Bahas Pembantaian di Gaza
Seorang pejabat Iran sebelumnya menyatakan bahwa helikopter yang membawa Presiden Raisi terbakar habis dalam kecelakaan. Kepala Bulan Sabit Merah Iran, Pirhossein Koolivand, mengungkapkan bahwa puing-puing helikopter yang mengangkut Presiden Ebrahim Raisi telah ditemukan, namun dalam kondisi sangat buruk.
Media IRGC, Sepah, melaporkan helikopter jatuh tersebut menelan sembilan orang korban termasuk: Presiden Iran Ebrahim Raisi, Menteri Luar Negeri Hossein Amir Abdollahian, Gubernur provinsi Azerbaijan Timur Malek Rahmati, imam salat Jumat Tabriz Imam Mohammad Ali Alehashem. Selain itu, seorang pilot, kopilot, kepala kru, kepala keamanan dan pengawal lainnya.
Sumber: Kabar24, detiknews
