Aljazair, mu4.co.id – PT Pertamina (Persero) berencana akan investasi di sektor energi di Aljazair sebesar US$ 900 juta atau dirupiahkan sekitar Rp 13,9 triliun, yang sampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri RI usai melaksanakan pertemuan bilateral dengan Pemerintah Aljazair, Rabu (20/12/2023).
“Pertamina berencana untuk kembali lakukan investasi sebesar US$ 900 juta hingga tahun 2048 pada sektor energi Aljazair, termasuk pada bidang refinery dan dekarbonisasi,” kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (25/12/2023).
Retno juga menyebut Indonesia dan Aljazair merupakan mitra yang erat untuk kerja sama energi, seperti Pertamina yang telah menjadi mitra pengembangan sektor Migas Aljazair, dan komitmen ini juga diwujudkan dengan realisasi investasi berkelanjutan.
Baca juga: Penemuan Cadangan Gas di South Andaman, Masuk 3 Besar Dunia!
Hasil pertemuan tersebut juga ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) mengenai kerja sama energi kedua negara di bidang eksplorasi dan produksi migas.
Menteri Luar Negeri perempuan pertama Indonesia yang menjabat sejak tahun 2014 itu berharap, MoU tersebut bisa memperkuat kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah negara bagian Afrika Utara tersebut serta mempromosikan business to business (B to B) di bidang energi.
Kemudian, Direktur SPPU PT Pertamina, A. Salyadi Saputra mengatakan, “Amandemen MoU Pertamina dan Sonatrach menunjukkan keseriusan Pertamina menggarap lapangan di luar negeri dan ekspansi bisnis di panggung dunia.”
“Dengan momentum ini diharapkan semakin banyak peluang kerja sama pengelolaan blok migas yang bisa didapatkan oleh Pertamina dan melanjutkan kolaborasi dan sinergi antara Pertamina dan Sonatrach untuk mengupayakan kolaborasi yang terintegrasi baik dari Upstream hingga Downstream serta energi baru dan terbarukan,” tambahnya.
Sumber: cnbcindonesia.com
