Yaman, mu4.co.id – Yaman mengumumkan kepada perusahaan pelayaran internasional pada awal bulan ini bahwa mereka akan kurangi serangan mereka atau operasi maritim pro-Palestina di Laut Merah hanya pada kapal-kapal yang dimiliki atau terkait dengan Israel.
“JMIC menilai bahwa seiring berjalannya perjanjian damai dan kapal serta infrastruktur tetap tidak menjadi sasaran, stabilitas yang lebih baik diharapkan; namun, risiko di Laut Merah dan Teluk Aden tetap tinggi,” lapor Pusat Informasi Maritim Gabungan (JMIC).
Dimana diketahui, enam Kapal-kapal Komersial AS dan Inggris telah melintasi Laut Merah dengan selamat, sejak 19 Januari. Meskipun begitu, perusahaan pelayaran internasional besar seperti perusahaan Denmark Maersk, perusahaan Swiss MSC, dan perusahaan Jepang Mitsui OSK Lines Ltd telah mengatakan bahwa mereka tidak akan segera melanjutkan perjalanan meskipun ada jaminan dari Yaman.
Untuk diketahui, perusahaan pelayaran internasional harus melakukan perjalanan melalui rute yang lebih panjang di sekitar Afrika untuk menghindari Laut Merah sejak Yaman memulai operasinya.
Baca juga: Houthi Beri Jalan Kapal Indonesia Melintas di Laut Merah
Hal serupa juga diungkapkan oleh Angkatan Bersenjata Yaman (YAF), yang bergabung dengan gerakan perlawanan Ansarallah. Mereka mengatakan pada 19 Januari bahwa pihaknya berencana untuk kurangi operasi maritim atau serangan nya di Laut Merah, yang bertepatan dengan dimulainya gencatan senjata di Jalur Gaza.
Diketahui, YAF memulai operasinya setelah dimulainya perang genosida di Gaza, dan berulang kali bersumpah bahwa mereka tidak akan berhenti sampai perang di jalur itu berakhir.
Selain operasi maritim, Ansarallah dan tentara Yaman juga telah melancarkan sejumlah serangan pesawat tak berawak dan rudal langsung ke Tel Aviv dan tempat lain di Israel, yang memicu serangan kekerasan Israel terhadap Sanaa dan daerah lain di Yaman.
(tribunnews.com)