Media Berkemajuan

20 September 2024, 16:47

World Water Forum 2024 Digelar di Bali, Ini Rangkaian Kegiatannya!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Kemeriahan Welcoming dinner WWF 2024. [Foto: web WWF 2024]

Bali, mu4.co.id – The 10th World Water Forum (WWF) 2024 atau Forum Air Dunia ke-10 digelar di Bali, Indonesia mulai Sabtu (18/5) hingga Sabtu (25/5).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Kemaritiman) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa forum tersebut dihadiri oleh 13.448 peserta dari 148 negara.

“Delegasi very very important person (VVIP) diperuntukkan bagi delapan kepala negara dan wakil kepala pemerintahan, tiga utusan khusus, dan 38 menteri,” kata Luhut saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Panitia Nasional World Water Forum 2024 di Laguna Resort and Spa, Kamis (16/5), dikutip dari Kompas pada Selasa (21/5).

Dia menyatakan bahwa banyak pihak yang sangat bersemangat mengenai penyelenggaraan World Water Forum 2024. Selain tamu-tamu penting dan pemimpin negara, acara ini juga dihadiri oleh perwakilan daerah, asosiasi, perusahaan swasta, dan organisasi kepemudaan. 

Oleh karena itu, Luhut mengajukan permintaan kepada semua pihak yang terlibat untuk memaksimalkan persiapan World Water Forum 2024 sebaik mungkin.

“Kita harus menghasilkan concrete deliverables dari forum ini. Akan ada 120 proyek strategis terkait air bernilai 9,4 miliar dollar Amerika Serikat (AS), termasuk tindak lanjut dari inisiatif Indonesia pada Group of Twenty (G20) di Bali, yaitu Bali Global Blended Finance Alliance (GBFA),” ucap Luhut.

Menurutnya, langkah itu berguna untuk mendukung pendanaan aksi iklim, termasuk penanganan krisis air.

“Kami akan mengadakan launching dengan GBFA dan penandatanganan letter of intent (LoI) dengan negara-negara founding member pada 20 Mei nanti,” ucapnya.

Dia berharap Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dapat membantu memfasilitasi undangan high-level yang belum mendapatkan akses masuk.

Baca Juga: World Peace Forum Dimulai Hari ini. Akan Menghasilkan Surakarta Message

Sementara itu, Ketua Harian Panitia Nasional World Water Forum 2024 yang juga Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan bahwa akan ada 103 menteri dari 132 negara yang akan menghadiri pertemuan ministerial.

Diketahui, tema World Water Forum 2024 adalah “Air untuk Kemakmuran Bersama”. Melalui tema ini, diharapkan semua pihak dapat mengadakan diskusi tentang berbagai isu penting seputar air dan mencari solusinya.

Dengan kerja sama dalam menemukan solusi, negara-negara di seluruh dunia dapat meningkatkan manajemen dan pembangunan sumber daya air (SDA), sehingga tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) dapat tercapai. 

Bagi Indonesia, tema Water for Shared Prosperity menunjukkan komitmen negara untuk berperan dalam menjaga sumber daya air (SDA) global. 

World Water Forum diselenggarakan melalui tiga sesi, yaitu sesi tematik, regional, dan politik. Setiap tahapannya melibatkan diskusi mendalam tentang subtema penting, seperti mitigasi bencana terkait air, kerjasama dalam pengelolaan SDA, diplomasi air, serta inovasi dalam pembiayaan dan teknologi. 

Hingga Jumat (17/5), sudah ada 13.000 peserta yang secara resmi mendaftar untuk mengikuti agenda World Water Forum 2024.

Ada 2.900 peserta dari dalam negeri dan 1.600 peserta dari kementerian atau lembaga. World Water Forum 2024 juga menampilkan 1.357 pembicara dari dalam dan luar negeri, serta 4.890 orang dari media dan sponsor yang memamerkan produk mereka.

World Water Forum 2024 akan membahas empat pokok bahasan, yaitu konservasi air, air bersih dan sanitasi, ketahanan pangan dan energi, serta mitigasi bencana alam.

Empat pokok bahasan tersebut diharapkan dapat memberikan hasil dalam mendirikan Centre of Excellence on Water and Climate Resilience (COE), pengarusutamaan Integrated Water Resources Management (IWRM) atau Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu di Pulau Kecil, penentuan World Lake Day (WLD) atau Hari Danau Sedunia, hingga pencantuman hasil aksi konkret dalam bentuk daftar kegiatan sebagai tindak lanjut dari WWF 2024. 

Rangkaian kegiatan WWF 2024, sebagai berikut:

Sabtu, 18 Mei 2024: Balinese Water Purification Ceremony di Kura-Kura Bali. 

Ahad, 19 Mei 2024: Welcoming Gala Dinner. 

Senin, 20 Mei 2024: Opening Ceremony dan High-Level Meeting di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua. Ada juga agenda Fair and Expo di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), dan Pantai Kuta. Perhelatan hari ini kemudian dilanjutkan dengan Leaders Visit to Tahura and Cultural Parade pada sore harinya.

Baca Juga: Temu Saudagar Muhammadiyah Kalsel Segera Agendakan Forum Bisnis

Senin, 20 Mei 2024 sampai Selasa, 21 Mei 2024: Pertemuan tingkat tinggi dan pertemuan level menteri. 

Senin, 20 Mei 2024 hingga Sabtu, 25 Mei 2024: Sesi tematik, regional dan politik World Water Forum 2024. 

Jumat, 24 Mei 2024: Cultural Night (Farewell) di Taman Bhagwan. Pada kesempatan ini, para tamu akan menikmati sajian khas Indonesia dan penampilan tari tradisional dan pameran kesenian. 

Sabtu, 25 Mei 2024: Closing Ceremony di Mangupura Hall serta field trip ke Water Museum Subak di Tabanan, Jatiluwih UNESCO World Heritage Site, Danau Batur Kintamani, dan Cultural Village Ubud.

Selain agenda utama, akan ada 59 side events pada World Water Forum 2024. Salah satunya adalah pertemuan trilateral antara China, Jepang, dan Korea Selatan untuk membahas tentang perubahan iklim dan pembangunan infrastruktur air yang tangguh.

Ada juga pertemuan antara Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNESCO dan International Centre for Water Security and Sustainable Management (i-WSSM) untuk membahas pengelolaan air perkotaan terpadu dan kesetaraan gender demi ketahanan air. 

Pembahasan juga akan menyinggung tentang peran profesional air dan sanitasi untuk mewujudkan water and sanitation and hygiene yang berkelanjutan dan berketahanan iklim. Kemudian, terdapat acara dari Water and Energy for Food (WE4F) South and Southeast Asia yang membahas tentang percepatan adopsi air pertanian di dunia.

Sumber: Kompas

[post-views]
Selaras