Media Berkemajuan

21 November 2024, 19:56

Waspada, Anggur Muscat Disebut Mengandung Residu Kimia Berbahaya!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Anggur Muscat Berbahaya
Anggur Muscat Disebut Mengandung Residu Kimia yang Berbahaya [Foto: istockphoto.com]

Jakarta, mu4.co.id – The Thai Pesticide Alert Network (Thai-PAN) memperingatkan kontaminasi Anggur Muscat setelah menemukan sebagian besar sampel mengandung residu bahan kimia berbahaya di atas tingkat maksimum yang diizinkan.

Bersama dengan Dewan Konsumen Thailand atau Thailand Consumers Council (TCC) serta Food and Drug Administration (FDA), mereka mengungkapkan hasil uji laboratorium. “TCC membeli 24 sampel anggur populer dari berbagai lokasi termasuk dua dari toko daring, 7 sampel dari toko buah dan pasar segar, serta 15 dari supermarket, pada tanggal 2 dan 3 Oktober lalu, dengan harga berkisar antara 100 hingga 699 baht (atau sekitar Rp 46 ribu hingga Rp 300 ribu) per kilogram,” kata koordinator Thai-PAN, Prokchon Usap dikutip dari Bangkok Post, Kamis (24/10/2024) lalu.

Adapun dari 9 sampel yang diidentifikasi sebagai barang impor dari China, dan 15 sampel lainnya tak dapat diidentifikasi, hasilnya ditemukan 23 sampel mengandung residu pestisida yang melebihi batas aman dan salah satu sampel bahkan mengandung klorpirifos (sejenis insektisida yang dilarang di Thailand). “Sangat mengejutkan ketika kami melihat bahwa 23 dari 24 sampel mengandung residu pestisida yang melebihi batas yang diizinkan,” ujarnya.

Sebagai informasi, beberapa laporan menunjukkan bahwa kadar pestisida yang tinggi dalam makanan memicu perkembangan penyakit seperti kanker, penyakit ginjal, dan paru-paru. Bahkan jika wanita hamil mengonsumsi buah yang mengandung residu pestisida, janinnya mungkin akan terpengaruh dan mungkin menghadapi komplikasi saat melahirkan.

Baca juga: Puluhan Warga Kalsel Dirujuk ke RSJ Akibat Konsumsi Buah Kecubung. Simak Fakta Buah Ini!

Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi NasDem, Irma Suryani Chaniago geram dengan kinerja Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait lolosnya peredaran anggur shine muscat tersebut Indonesia. Dimana seharusnya setiap pangan segar terkemas yang telah diterbitkan izin edarnya memiliki hasil pengujian laboratorium sehingga dinyatakan aman dikonsumsi.

Menurut Irma, sudah seharusnya BPOM bekerja sama dengan Badan Karantina mengenai peredaran anggur muscat. Irma pun mempertanyakan kinerja BPOM dalam mengawasi peredaran makanan dan obat-obatan. Ia mengaku sempat mengonfirmasi hal ini ke Deputi bidang Penindakan BPOM, Rizkal terkait peredaran anggur tersebut. Namun bukan penjelasan yang didapat, malah yang bersangkutan melempar kesalahan ke pihak lain.

“Kalau saya bilang, ini Rizkal g****k nih. Bukan itu jawabannya, Rizkal. Jawabannya itu kamu harus berkoordinasi dengan mereka (Badan Karantina) anggur muscat itu enggak boleh masuk ke Indonesia karena banyak bahan kimia berbahaya. Jangan cuma ngomong, ini menurut Thailand, menurut Malaysia, begini, begini. Itu bukan kerja kamu, namanya itu. Kamu nggak kerja itu. Koordinasi dengan mereka, dengan Badan Karantina. Katanya itu sangat berbahaya lho anggur itu,” kata Irma, Selasa (29/10/2024).

Sementara itu, Badan Pangan Nasional (Bapannas) pun mengaku akan melakukan investigasi lanjut atas temuan Thailand tersebut. “Terkait adanya pemberitaan di media mengenai anggur Shine Muscat dari China, Bapanas selaku Otoritas Kompeten Keamanan Pangan (OKKP) akan melakukan investigasi lebih lanjut. Hal ini akan meliputi proses sampling dan pengujian laboratorium untuk memastikan keamanan produk yang beredar di pasar Indonesia. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari komitmen kita dalam memastikan pangan khususnya pangan segar yang beredar di Indonesia aman untuk dikonsumsi,” kata Kepala Bapannas, Arief Prasetyo Adi.

(inilah.com, cnbcindonesia.com)

[post-views]
Selaras