Jakarta, mu4.co.id – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mencabut izin edar tiga produk susu ASI booster Momsy Almond Mix Rasa Strawberry, Mama Bear Almond Mix Rasa Taro, dan Mom Uung Mylkflow Rasa Vanila karena klaim manfaatnya tidak sesuai regulasi.
Keputusan ini diambil untuk melindungi konsumen dari informasi menyesatkan setelah ditemukan pelanggaran dalam promosi dan iklan.
“Hasil pengawasan terhadap promosi dan iklan menunjukkan bahwa ketiga produk tersebut mencantumkan klaim yang tidak sesuai dengan ketentuan seperti pernyataan ‘susu pelancar ASI’,” demikian pernyataan BPOM, dikutip dari Gadget Viva, Selasa (25/2).
Baca Juga: Awas! Jual Antibiotik Tanpa Resep, BPOM Bakal Cabut Izin Apotek!
BPOM kemudian menghentikan produksi, distribusi, dan penjualan online tiga produk susu tersebut. Produsen diwajibkan menarik produk dari peredaran serta melaporkan prosesnya. Selain itu, BPOM melarang dan memperingatkan penayangan iklan yang tidak sesuai ketentuan.
“BPOM telah memerintahkan unit pelaksana teknis (UPT) BPOM di seluruh Indonesia untuk melakukan pengawalan terhadap penarikan produk yang dibatalkan izin edarnya,” ungkap BPOM.
Setelah ditelusuri, BPOM menemukan bahwa merk, Momsy dan Mama Bear terdaftar sebagai minuman serbuk biasa, bukan untuk ibu menyusui.
Sementara itu, Mom Uung memiliki dua kategori, yaitu minuman serbuk dan khusus ibu menyusui. Namun, ketiga produk tersebut mencantumkan klaim menyesatkan sebagai ASI booster.
Baca Juga: BPOM Cabut Izin Edar 16 Kosmetik Ini, Berikut Daftarnya!
Selain itu, BPOM mendeteksi Momsy mengandung pemanis buatan sukralosa, meskipun labelnya menyatakan sebaliknya.
Meski Mama Bear dan Mom Uung tidak mengandung pemanis buatan, ketiga produk tetap melanggar ketentuan label dan promosi.
Momsy mencantumkan klaim gizi dan “ASI booster” yang tidak sesuai dengan registrasi, sementara Mom Uung menyebut dirinya sebagai “Minuman Khusus Ibu Hamil & Menyusui” dengan klaim zat gizi yang keliru, kemudian Mama Bear juga memuat informasi yang tidak sesuai dengan label yang telah disetujui BPOM.
(Gadget Viva, Kompas)
