Media Utama Terpercaya

8 November 2025, 13:31
Search

Utang Whoosh Membengkak, Prabowo Ungkap Akan Bayar Pakai Uang Negara yang Dikembalikan Koruptor

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Whoosh
Prabowo saat akan menggunakan Whoosh. [Foto: Kementerian Sekretariat Negara RI]

Jakarta, mu4.co.id – Presiden Prabowo Subianto menyatakan akan memanfaatkan dana hasil pengembalian korupsi untuk membayar utang proyek Kereta Cepat Whoosh.

“Duitnya ada. Duit yang tadinya dikorupsi (setelah diambil negara) saya hemat. Enggak saya kasih kesempatan. Jadi, saudara saya minta bantu saya semua. Jangan kasih kesempatan koruptor-koruptor itu merajalela. Uang nanti banyak untuk kita. Untuk rakyat semua,” ungkapnya saat peresmian Stasiun Tanah Abang pada Selasa lalu, dikutip dari Kompas, Sabtu (8/11).

Presiden Prabowo menegaskan bahwa seluruh dana yang digunakan pemerintah untuk kepentingan rakyat bersumber dari pajak. 

Ia juga menyebut pemerintah mensubsidi hingga 60 persen harga tiket kereta agar masyarakat dapat menikmati transportasi murah. Karena itu, ia menekankan pentingnya mencegah kebocoran anggaran demi menjaga keuangan negara.

Baca Juga: Prabowo Minta Tak Perlu Ribut Soal Whoosh: “Saya yang Tanggung Jawab”

Prabowo menegaskan bahwa Indonesia mampu membayar utang proyek Kereta Cepat Whoosh, meski tidak menjelaskan apakah dana APBN akan digunakan. 

Sementara itu, Menteri Keuangan Purbaya menegaskan pemerintah tidak akan menanggung utang tersebut karena menjadi tanggung jawab BUMN yang terlibat. 

Seperti yang diketahui, KAI bersama tiga BUMN lainnya melalui PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) mencatat kerugian sebesar Rp4,19 triliun sepanjang 2024, atau sekitar Rp11,49 miliar per hari.

Kerugian tersebut berlanjut pada tahun 2025. Hingga Juli atau semester I-2025, PSBI tercatat rugi sebesar Rp1,625 triliun. 

Dalam struktur kepemilikan, KAI memegang saham terbesar sebesar 58,53 persen sesuai penugasan pada era Presiden Joko Widodo, disusul Wika 33,36 persen, Jasa Marga 7,08 persen, dan PT Perkebunan Nusantara VIII 1,03 persen.

(Kompas)

[post-views]
Selaras