Jakarta, mu4.co.id – Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 September 2025, PT Sepatu Bata Tbk (BATA) resmi menghapus kegiatan usaha industri alas kaki atau sepatu dari anggaran dasarnya.
Dalam rapat yang sama, pemegang saham juga menyetujui pengunduran diri Rajeev Gopalakrishnan dari posisi Presiden Komisaris, setelah ia mengajukan permohonan mundur pada 25 Juni 2025.
Keputusan ini diambil menyusul penutupan pabrik BATA di Purwakarta, Jawa Barat, pada April 2024, yang dipicu oleh menurunnya permintaan pasar dalam beberapa tahun terakhir.
Sementara itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyampaikan bahwa keputusan PT Sepatu Bata menghentikan kegiatan produksi alas kaki merupakan bagian dari upaya penguatan bisnis.
Baca Juga: Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo Paparkan Alasannya!
Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arief menyebut langkah tersebut diambil untuk memperkuat strategi perusahaan dalam pengembangan bisnis digital melalui e-commerce serta memperbaiki kondisi keuangannya agar lebih efisien.
“Bata memilih bisnis di penguatan e-commerce, bukan lagi manufaktur. Penjualan aset menjadi bagian dari pilihan bisnis mereka untuk penyehatan keuangannya,” ungkap Febri dikutip dari Kompas, Sabtu (11/10).
Febri menegaskan bahwa meski PT Sepatu Bata Tbk (BATA) menghentikan produksi alas kaki, sektor industri sepatu nasional tetap kuat dan mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri maupun ekspor.
(Kompas)