Media Utama Terpercaya

9 Desember 2025, 03:23
Search

Untuk Kenyamanan Jemaah, Lapangan Burung di Area Misfalah Mekkah Akan Dibangun Pelataran Baru Masjidil Haram

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
Lapangan burung Misfalah
Pelataran Baru akan dibangun di Lapangan Burung Area Misfalah Mekkah [Foto: mu4.co.id]

Mekkah, mu4.co.id – Bagi yang pernah menunaikan ibadah haji atau umrah, tentu tidak asing dengan area Misfalah ini. Sebab Misfalah yang terletak di sisi yang lebih rendah dari Masjidil Haram, tepatnya di belakang Tower Zamzam ini seringkali menjadi lokasi penginapan dan pemondokan jemaah haji atau umrah dari Indonesia. 

Di area ini juga sering dijuluki sebagai “Tanah Abang”-nya Mekkah karena banyaknya toko yang menjual oleh-oleh haji dan umrah di sepanjang jalannya.

Distrik Misfalah yang membentang dari As-Safa hingga Ajiadin di bawahnya ini, dalam sejarahnya adalah bekas perkampungan Bani Hasyim, salah satu klan dalam suku Quraisy yang memiliki peran penting dalam sejarah Islam.

Bahkan dulunya wilayah itu pernah menjadi tempat tinggal sahabat Nabi, Abu Bakar Ash-Shiddiq. Selain itu kabilah-kabilah besar Arab lainnya seperti Bani Tamim, Bani ‘Adi, dan Bani Hasyim juga pernah mendiami Misfalah.

Baca juga: Hotel Jemaah Haji 2026 Dipastikan Berjarak hingga 4,5 Km dari Masjidil Haram

Dahulu, Misfalah juga menjadi tempat belajar bagi banyak ulama dari Indonesia yang menimba ilmu dari para ulama setempat. Jejak sejarahnya masih bisa ditemukan hingga kini, salah satunya adalah Zaqaq Jawa atau Gang Jawa. Di sinilah para ulama Nusantara menetap sembari belajar agama.

Ulama Indonesia tersebut menimba ilmu kepada Syaikh Ismail Zein al-Yamani atau kepada Abuya Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki, sebelum keduanya pindah ke Rushaifah.

Sejak abad ke-18, banyak ulama dari Indonesia yang menetap dan berkiprah di Makkah. Tiga di antaranya menjadi pilar penting dalam sejarah Islam Indonesia, yakni Syekh Junaid Al-Batawi, Syekh Ahmad Khatib al Minangkabawi, dan Syekh Nawawi al Bantani.

Namun kini bangunan lama di area Misfalah ini sudah berganti dengan banyaknya berdiri perhotelan, pertokoan dan tempat parkir.

Baca juga: Syekh Nawawi al-Bantani, Ulama Berjuluk Imam Dua Kota Suci ini Pernah Dipercaya Menjadi Imam Masjidil Haram

Di Misfalah ini terdapat jalur bagi pejalan kaki yang cukup luas dan seringkali menjadi lapangan tempat burung-burung merpati hinggap di tanah dan memakan biji-bijian. Bagi jemaah yang menginap di area ini maka setiap kali salat lima waktu tentu saja akan melewati jalur ini. Nampak ribuan jemaah dari negara mana saja berbaur berjalan beriringan menapaki jalan aspal, baik yang menuju maupun yang pulang dari Masjidil Haram.

Tidak sedikit pula pedagang dadakan yang menggelar jualannya di sepanjang trotoar pejalan kaki tersebut. Dan seketika mereka segera berlarian ketika melihat polisi setempat sedang patroli.    

Desain pembangunan pelataran baru di area Misfalah, Mekkah [Foto: Madiono, mu4.co.id]

Saat ini area Misfalah ini sudah ditutup sebagian dengan dinding kayu. Karena Pemerintah Kerajaan Arab Saudi sedang mengerjakan pengembangan besar Proyek Gerbang Raja Salman (King Salman Gate) dan membangun pelataran baru Masjidil Haram di sepanjang jalur pejalan kaki di Misfalah ini sehingga akan berubah menjadi area yang lebih bersih dan rapi. Dan diharapkan pada Ramadhan 1447 H akan selesai.

Nantinya di Misfalah ini akan dibangun payung-payung raksasa yang akan menaungi jemaah dari terik matahari, tempat duduk dilengkapi pepohonan dan kipas angin berpenyejuk serta marmer putih yang bersih dan sejuk ketika diinjak. Sehingga setelah pembangunan pelataran baru ini selesai, jemaah akan merasa lebih nyaman dan teduh ketika melewati jalur area Misfalah ini, bahkan dapat salat di area pelataran tersebut.  

Kedepannya jalan utama Misfalah akan dibangun selebar 300 meter yang mengarah ke Masjidil Haram, berfungsi sebagai koridor utama bagi peziarah.

Video: Madionofaperik
[post-views]
Selaras