Media Berkemajuan

27 Juli 2024, 12:02

Tragis! UNRWA Sebut Militer Israel Serang Truk Bantuan Kemanusiaan Gaza

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
UNRWA Sebut Militer Israel Serang Truk Bantuan Kemanusiaan Gaza [Foto: detik.com]

Gaza, mu4.co.id – Pelapor khusus PBB untuk wilayah Palestina, Francesca Albanese menyebut Israel melakukan serangan militer dari laut terhadap truk yang membawa bantuan kemanusiaan UNRWA dalam melakukan perjalanan ke utara Jalur Gaza, Senin (05/02/2024).

Francesca mengatakan Truk UNRWA tersebut mendapat serangan dari angkatan laut Israel ketika menunggu untuk membawa pasokan makanan ke Gaza utara, di mana orang-orang menghadapi kelaparan.

“Menargetkan konvoi bantuan kemanusiaan adalah pelanggaran yang mencolok (hukum kemanusiaan internasional)” ungkap Albanese, Selasa (06/02/2024), dikutip dari Al Jazeera.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan mereka sedang menyelidiki tuduhan itu. Namun, mereka tidak menyangkal insiden tersebut.

Baca juga: Raja Arab Danai Operasi UNRWA di Gaza, Nilainya Fantastis!

Sementara itu, Pemukim Yahudi terus berupaya memblokir bantuan kemanusiaan yang masuk ke Jalur Gaza. Para pemukim menghentikan truk yang berangkat dari pelabuhan, dan memeriksa dokumen serta memeriksa kargo untuk menentukan isi dan tujuannya.

Seorang warga Yahudi di Yerusalem, Sharon mengatakan datang bersama keluarganya untuk menghentikan truk yang memasok oksigen ke kelompok Hamas di Gaza.

“Gaza adalah sebuah negara. Ini tanahnya. Mengapa kami harus mengirimkan makanan dan bahan bakar ke Gaza? Ini tidak normal. Tidak normal jika di negeri kami, orang-orang menembak kami,” katanya.

Sharon menyebut setelah serangan Hamas pada 7 Oktober, orang-orang di Gaza ‘turun ke jalan dan menari’. Berdasarkan survei televisi Channel 12 Israel, 72% warga Israel menentang pengiriman bantuan ke Gaza, jika tanpa memulangkan tawanan Israel.

Di sisi lain, serangan Israel telah menyebabkan 85% penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, serta 60% infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur.

Sumber: tribunnews.com

[post-views]
Selaras