Qatar, mu4.co.id – Berkat tiga gol penalti Akram Afif, Tim Qatar lagi-lagi taklukkan juara Piala Asia pada Sabtu (10/2) di Stadion Lusail setelah kalahkan Yordania 3-1.
Yordania bertanding dalam final Piala Asia pertama mereka dengan harapan meraih trofi besar pertama bagi negara mereka. Sayangnya, mereka harus menelan kekalahan ketika Qatar keluar sebagai pemenang di hadapan 86,492 penggemar yang hadir, termasuk Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani dari Qatar dan presiden FIFA, Gianni Infantino.
Qatar memimpin terlebih dahulu melalui gol penalti oleh Afif. Yazan Al-Naimat memberikan harapan bagi Yordania dengan mencetak gol seri di babak kedua. Namun, harapan itu pupus ketika Yordania kebobolan dua gol lagi dari penalti yang dieksekusi oleh Afif.
Afif menjadi pencetak gol terbanyak dalam turnamen ini setelah mencetak tiga gol tambahan. Dia telah mencetak delapan gol total. Setelah peluit akhir, rekan-rekan setimnya melemparkannya ke udara berulang kali sebagai tanda kemenangan. Afif juga dianugerahi sebagai pemain terbaik dan pemain paling berharga dalam turnamen tersebut.
Marquez Lopez selaku pelatih tim Qatar menyambut kesuksesan timnya dengan gembira. “Saya mengucapkan selamat kepada masyarakat dan para pemain Qatar. Kami sangat senang setelah memenangkan pertandingan yang sulit ini, tensi pertandingan sangat tinggi,” ucapnya, dilansir dari Tempo, Senin (12/2).
“Mungkin kami tidak memainkan sepak bola yang indah hari ini, tetapi semua orang mengingat pemenangnya. Saya sangat senang untuk Akram, dia pantas memenangkan semua penghargaan,” ucap pelatih asal Spanyol itu.
Sang pencetak skor, Akram Afif, merayakan golnya dengan melakukan trik kartu di depan kamera, menunjukkan huruf ‘S’. Afif mengatakan huruf ‘S’ merupakan inisial nama dari istrinya.
“‘S’ adalah huruf pertama dari nama istri saya, dia berasal dari Kuwait. Pertandingan hari ini adalah yang pertama baginya di stadion,” ucap Afif.
“Piala ini akan tetap berada di Doha. Kami akan mengatakan kepada para penggemar kami bahwa yang terbaik masih akan datang.”
Afif menambahkan, “Mencetak gol penalti adalah karena kepercayaan diri yang dimiliki rekan-rekan setim saya. Ini bukan tentang teknik atau memilih sudut, ini adalah perasaan memiliki tim di belakang saya.”
Disisi lain, Hussein Ammouta selaku pelatih Timnas Yordania menganggap bahwa timnya tidak tampil sebaik yang diharapkan.
“Kami tidak fokus di babak pertama dan kami membuat kesalahan. Ada banyak peluang mudah untuk mencetak gol namun kami tidak melakukannya. Penentuan waktu dari dua penalti (di babak kedua) sangat tidak tepat,” ucapnya.
“Tapi saya ingin mengucapkan selamat kepada para pemain. Mereka telah mendapatkan kepercayaan diri dan membuka cakrawala untuk masa depan. Mungkin kami bisa menang di turnamen-turnamen selanjutnya” tambahnya.
Sumber: Tempo