Banjarbaru, mu4.co.id – Tim penilai dari UNESCO, yang terdiri dari Tran Tan Van dari Vietnam dan Hiroko Tarigoe dari Jepang, telah tiba di Kalimantan Selatan untuk mengevaluasi Geopark Meratus.
Kunjungan mereka berlangsung dari tanggal 11 hingga 15 Juli 2024. Mereka disambut di Gedung Idham Chalid Pemprov Kalsel, Banjarbaru, pada hari Jumat (12/7), dihadiri oleh Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor.
Pria yang akrab dipanggil Paman Birin tersebut menyatakan bahwa Pegunungan Meratus tidak hanya indah secara alamiah. Lebih dari itu, pegunungan tersebut juga memiliki formasi geologi yang luar biasa, keanekaragaman hayati yang unik, dan warisan budaya yang sangat berharga.
“Nah, melalui evaluasi ini, semoga kita bisa menunjukkan warisan bumi Kalsel ini kepada dunia, sehingga layak diakui secara global,” ucapnya dikutip dari Poros Kalimantan, Ahad (14/7).
Baca Juga: Jelang Penilaian Unesco, KNGI Tinjau Geopark Meratus Kalsel
Menurutnya, status sebagai Calon UNESCO Global Geopark bukan sekadar pengakuan, melainkan juga merupakan tanggung jawab besar. Oleh karena itu, mereka berkomitmen untuk merawat dan melindunginya dengan sungguh-sungguh.
“Geopark Meratus adalah Geopark pertama di Kalimantan. Jika berhasil masuk menjadi UNESCO Global Geopark Meratus, akan jadi yang pertama di seluruh pulau kalimantan,” tuturnya.
Diketahui bahwa Geopark Meratus telah resmi diberikan status sebagai Geopark Nasional sejak tahun 2018. Ini merupakan langkah pertama dalam usaha untuk mendapatkan pengakuan secara internasional.
(Poros Kalimantan)
