Brasil, mu4.co.id – Seorang pria asal Brasil selamat dari kecelakaan pesawat Voepass Airlines setelah dia menunggu sambil minum kopi dan tidak diperbolehkan masuk ke pesawat oleh staf bandara. Pesawat yang seharusnya dia naiki kemudian mengalami kecelakaan dan semua penumpangnya meninggal.
Pria tersebut, yang bernama Adriano Assis, baru saja menyelesaikan tugasnya di rumah sakit sebelum pergi ke bandara domestik Cascavel di Cascavel, Sao Paulo. Keberangkatannya dijadwalkan pada Jumat (9/8) pukul 11.56 pagi waktu setempat.
Menurut laporan media G1, dia tiba di loket pada pukul 9.40 tetapi tidak ada petugas yang tersedia. Dia kemudian berdiri di dekat area tersebut sambil menikmati kopi dan terus memantau layar keberangkatan serta kedatangan untuk mendapatkan informasi tentang penerbangannya.
“Ketika saya memutuskan sudah pukul 10.30, ada antrean panjang. Saya menunggu hingga sekitar pukul 10.40 atau sekitarnya. Petugas mengatakan saya tidak bisa naik pesawat karena sudah satu jam sebelum keberangkatan,” ungkap Assis, dikutip dari CNN, Senin (12/8).
Assis mengungkapkan bahwa dia telah meminta kepada petugas agar diperbolehkan naik pesawat untuk kembali ke Sao Paulo.
Baca Juga: Pesawat Bawa 62 Penumpang Jatuh di Brasil, Tewaskan Seluruh Penumpang!
“Saat itu saya berdebat dengannya dan sebagainya, dan begitulah adanya, dan dia menyelamatkan hidup saya. Ia melakukan tugasnya karena … jika dia tak melakukannya … mungkin saya tidak akan diwawancarai hari ini, maaf,” kata Assis.
Pesawat ATR 72-500 buatan Prancis milik Voepass jatuh di kota Vinhedo, Sao Paulo pada Jumat (9/8). Pesawat tersebut lepas landas dari Cascavel menuju bandara internasional Guarulhos Sao Paulo.
Kecelakaan ini menewaskan setidaknya 61 orang, termasuk 57 penumpang dan empat kru. Menurut data penerbangan, Assis adalah penumpang ke-58 yang tidak naik pesawat.
Setelah mengetahui tentang kecelakaan tersebut, Assis segera mencari petugas yang melarangnya naik pesawat dan memeluknya.
“Saya memeluknya karena dia melakukan tugasnya. Jika dia tak melakukannya, mungkin saya tak akan melakukan wawancara ini hari ini. Saya bicara sambil marah-marah, tapi orang ini, saya bahkan tak tahu namanya, menyelamatkan hidup saya,” ujar Assis.
(CNN)