Makkah, mu4.co.id – Suhu di Madinah dan Makkah mengalami perbedaan dengan di Tanah Air. Saat siang hari mencapai hingga 42 derajat Celcius, yang memuncak menjelang waktu salat Ashar, meskipun setelah itu, suhu akan mulai menurun mendekati Magrib dan Isya berkisar di angka 31 derajat Celcius.
Untuk itu, bagi jemaah haji yang kini berada Tanah Suci diimbau untuk mewaspadai suhu tinggi yang berbeda jauh dengan cuaca di Indonesia, mengingat masa tinggal jemaah di Makkah masih cukup panjang hingga puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) pada 5 Juni 2025.
Terkait hal itu, Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah Ali Machzumi pun membagikan sejumlah tips bagi jemaah untuk menjaga stamina dan mencegah kelelahan. Yang pertama yaitu menghindari salat di Masjidil Haram saat terik siang hari. Ia menyarankan jemaah agar memilih waktu petang untuk beribadah di sana.
“Melihat cuaca terik, jemaah sebaiknya salat di hotel pada waktu siang hari. Di hotel sudah tersedia musala. Walaupun siangnya salat di hotel, insyaallah pahalanya akan sama dengan di Masjidil Haram. Dan salat di Masjidil Haram pada petang hari, yaitu salat Magrib, Isya, dan Subuh,” katanya dilansir dari laman resmi Kemenag, Kamis (15/05/2025).
Baca juga: 45 Ribu Jemaah Lansia Berangkat Haji. Begini Tips Menjaga Kesehatan dari dr Meldy!
Kemudian tips berikutnya yaitu, menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan cukup minum air putih, minimal dua liter per hari, mengingat cuaca panas dan udara kering di Makkah.
“Selalu membawa air minum untuk menghindari dehidrasi. Hal ini penting karena cuaca yang cukup panas. Suasana di kota Makkah ini kita lihat memang suasananya bebatuan dan padang pasir,” ujarnya.
Selain itu, dirinya juga mengimbau jemaah untuk menggunakan payung atau penutup kepala saat beraktivitas di luar ruangan, karena panas matahari yang menyengat. Terakhir ia juga mengingatkan pentingnya menjaga daya tahan tubuh, mengonsumsi vitamin secara rutin, serta memakai kacamata hitam.