Batam, mu4.co.id – Kapal China Coast Guard (CCG) bernomor 5402 kembali memasuki perairan Natuna Utara pada Jumat (25/10), setelah sebelumnya diusir oleh Bakamla RI pada Senin (21/10).
Pranata Humas Bakamla, Kapten Yuhanes Antara, menyatakan bahwa kehadiran CCG-5402 mengganggu kegiatan survei Seismik 3D Arwana yang dilakukan PT Pertamina East Natuna dengan kapal MV Geo Coral.
Dalam komunikasi yang terjadi, kapal CCG-5402 mengeklaim bahwa mereka sedang melakukan patroli di wilayah yang dianggap sebagai yurisdiksi Tiongkok.
Baca Juga: Houthi Beri Jalan Kapal Indonesia Melintas di Laut Merah
“Hal ini diketahui dari komunikasi radio yang terjalin antara CCG-5402 dengan KN Pulau Dana-323 yang terus mendekati dan membayanginya,” ucapnya dikutip dari Kompas, Rabu (30/10).
Selain mengajukan klaim sepihak, kapal CCG-5402 diduga berupaya mengintimidasi armada Indonesia, KN Pulau Dana-323 milik Bakamla. Namun, permintaan tersebut diabaikan oleh KN Pulau Dana-323, yang bekerja sama dengan Kapal Patroli TNI AL KRI Sutedi Senaputra-378 dan KRI Bontang-907.
“Berdasarkan UNCLOS 1982, wilayah yurisdiksi Indonesia, khususnya Landas Kontinen Indonesia di Laut Natuna Utara, telah mendapat pengakuan internasional. Indonesia mempunyai hak berdaulat untuk mengekploitasi dan mengeksplorasi sumber daya alam di wilayah itu tanpa boleh diganggu oleh negara manapun,” ujar Yuhanes.
(Kompas)
