Perancis, mu4.co.id – Geopark Meratus di Kalimantan Selatan resmi ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark (UGGp), bersamaan dengan Geopark Kebumen di Jawa Tengah, berdasarkan Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-221 di Paris, 2–17 April 2025.
Penetapan ini menambah jumlah Geopark berstatus UGGp di Indonesia menjadi 12 situs yakni Geopark Batur, Geopark Belitong, Geopark Ciletuh, Geopak Gunung Sewu, Geopark Itjen, Geopark Maros Pangkep, Geopark Merangin Jambi, Geopark Raja Ampat, Geopark Rinjani Lombok, Geopark Kaldera Toba, Geopark Kebumen, dan Geopark Meratus.
Baca Juga: Dishut: Desember 2025 Status Pegunungan Meratus Keluar sebagai Taman Nasional
“Alhamdulillah secara resmi telah ditetapkannya Geopark Meratus menjadi UNESCO Global Geoparks (UGGp). Tentu hal ini patut bersyukur dan kebanggaan kita semuanya untuk masyarakat Kalsel,” ungkap Hanifah Dwi Nirwana, Ketua Harian Geopark Meratus yang juga Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga Pusat dan Daerah di Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) atau Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH), dikutip dari Radar Banjarmasin, Kamis (17/4).
Hanifah Dwi Nirwana menyebut penetapan Geopark Meratus sebagai UGGp membuka peluang besar bagi kemajuan pariwisata dan ekonomi lokal. Ia menekankan pentingnya kesiapan menyambut jejaring global ini, termasuk menjaga kelestarian budaya, tradisi, dan lingkungan.
Baca Juga: Fix! Kawasan Meratus Resmi Jadi Geopark UNESCO Pertama di Kalimantan!
“Dengan platform Geopark Meratus, tentu saja dari sisi ekonomi yang menjadi target penting. Tetapi bagaimana kelestarian budaya dan lingkungan menjadi pondasi penting juga untuk pembangunan keberlanjutan,” ucapnya.
Hanifah Dwi Nirwana mengucapkan selamat kepada Badan Pengelola Geopark Meratus dan Gubernur Kalimantan Selatan H. Muhidin atas dukungannya dalam pengembangan Geopark Meratus.
Berdasarkan situs Kemlu.go.id, 58 negara anggota Dewan Eksekutif UNESCO, termasuk Indonesia, sepakat menyetujui 16 usulan geopark baru sebagai UNESCO Global Geoparks pada Sidang Counsil Geopark UNESCO pada September dan Desember 2024.
(Radar Banjarmasin)