Banjarbaru, mu4.co.id – Pembentukan Taman Nasional (TN) Pegunungan Meratus terus bergulir. Dimana pada September 2024 telah dilakukan tahap pertama, penyusunan data dan informasi sebagai dasar kajian, dan dilanjutkan dengan rapat kajian kebijakan pengelolaan Pegunungan Meratus.
Setelah itu, Gubernur Kalimantan Selatan pun mengajukan permohonan perubahan fungsi kawasan kepada Menteri LHK, yang mencakup surat permohonan, peta kawasan, proposal pengajuan, dan surat pernyataan, pada Oktober 2024.
Kepala Dinas Kehutanan (Kadishut) Kalsel, Fatimatuzzahra, Senin (24/3/2025), menjelaskan, tahapan berikutnya yakni akan dibentuk tim terpadu oleh Kementerian Kehutanan, yang diperkirakan akan dilakukan pada Juni 2025 setelah menunggu pengalokasian anggaran.
“Nanti tim terpadu akan melalukan penelitian pada bulan yang sama. Jika semua proses berjalan sesuai rencana, keputusan Menteri LH terkait status Pegunungan Meratus sebagai Taman Nasional diperkirakan akan keluar pada Desember 2025,” ujar perempuan yang akrab disapa Aya itu.
Baca juga: Fix! Kawasan Meratus Resmi Jadi Geopark UNESCO Pertama di Kalimantan!
Aya menambahkan bahwa Pembentukan Taman Nasional (TN) Pegunungan Meratus tersebut adalah sebagai langkah strategis dalam melindungi keanekaragaman hayati, termasuk memastikan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
Berdasarkan Peraturan Daerah RTRWP Kalsel Nomor 6 Tahun 2023, kawasan Pegunungan Meratus seluas 504.000 hektare ditetapkan sebagai pusat keanekaragaman hayati dengan fokus pada perlindungan ekologi, geologi, dan antropologi.
Dari hasil penapisan yang dilakukan oleh Dinas Kehutanan Kalsel dan UPT Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), disepakati bahwa 119.000 hektare di kawasan pegunungan ini berpotensi untuk ditetapkan sebagai Taman Nasional. Mencakup wilayah di Kabupaten Balangan, Hulu Sungai Tengah (HST), Hulu Sungai Selatan (HSS), Banjar, dan Kotabaru
(banjarmasinpost.co.id)
