Media Berkemajuan

5 Februari 2025, 23:49
Search

Sidang Komite Perlindungan Warisan Budaya Takbenda UNESCO, Menteri Kebudayaan RI Usulkan 3 Warisan Budaya Ini!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Print
UNESCO
Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon. [Foto: tangkapan layar]

Jakarta, mu4.co.id – Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, turut berpartisipasi secara virtual dalam Sidang ke-19 Komite Pelindungan Warisan Budaya Takbenda UNESCO. Dalam kesempatan tersebut, Fadli Zon mengajukan tiga warisan budaya takbenda untuk diusulkan kepada UNESCO.

“Dalam sidang ini, Indonesia mengusulkan tiga warisan budaya Indonesia, yaitu Reog Ponorogo (kategori Urgent Safeguarding List) yang akan disidangkan tanggal 3 Desember 2024; Kebaya (Nominasi Multinasional kategori Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity), yang akan disidangkan tanggal 4 Desember 2024; dan Kolintang (kategori Extension Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity) yang akan disidangkan tanggal 5 Desember 2024”, jelas Fadli Zon dalam keterangannya, dikutip dari detik news, Rabu (4/12).

Fadli Zon menyampaikan apresiasi kepada UNESCO dan Paraguay atas pelaksanaan sidang, sekaligus menegaskan komitmen Indonesia dalam melindungi dan mempromosikan warisan budaya takbenda.

Baca Juga: Fix! Kawasan Meratus Resmi Jadi Geopark UNESCO Pertama di Kalimantan!

“Atas nama Republik Indonesia, kami menyampaikan rasa terima kasih kepada UNESCO dan Paraguay atas penyelenggaraan pertemuan penting ini. Meskipun jarak memisahkan kita, apresiasi bersama terhadap budaya dan warisan menyatukan kita sebagai sarana kerja sama, dialog, dan promosi nilai-nilai universal perdamaian,” ujarnya.

Indonesia, dengan keragaman budaya yang mencakup lebih dari 17.000 pulau, 2.400 kelompok etnis, dan 720 bahasa daerah, terus melestarikan budaya melalui prinsip Bhinneka Tunggal Ika.

Hingga kini, telah terdaftar lebih dari 2.000 elemen dalam Inventarisasi Nasional Warisan Budaya Takbenda dan 13 elemen di Daftar UNESCO, dengan tiga elemen baru yang menunggu pengesahan.

Baca Juga: Timnas Kebaya Ajukan Kebaya Indonesia Untuk Diakui UNESCO

“Warisan budaya takbenda bukan hanya peninggalan masa lalu, melainkan bukti ketangguhan dan persatuan manusia yang relevan dengan tantangan dunia modern, termasuk perubahan iklim, konflik, urbanisasi, dan kemajuan teknologi,” ucap Fadli.

Ia juga menyampaikan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, visi Astacita mendasari upaya penguatan keselarasan antara manusia, budaya, dan alam.

Indonesia juga menyatakan kesiapan untuk mencalonkan diri sebagai anggota Komite Antar Pemerintah untuk Pelindungan Warisan Budaya Takbenda UNESCO periode 2026-2030.

Sidang ke-19 Komite untuk Pelindungan Warisan Budaya Takbenda ini merupakan forum internasional tahunan yang membahas pelestarian dan promosi warisan budaya takbenda berdasarkan Konvensi 2003 UNESCO.

(detiknews)

[post-views]
Selaras