Pakistan, mu4.co.id – Setelah beberapa hari eskalasi militer, India dan Pakistan menyepakati gencatan senjata segera, yang dimulai sejak Sabtu (10/05/2025), pukul 17.00 waktu setempat (18.30 WIB).
Hal tersebut diketahui, usai para pejabat dari Islamabad dan New Delhi mengonfirmasikan perkembangan tersebut beberapa menit setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengunggah pengumuman tersebut di jejaring sosial Truth Social miliknya. Karena konflik antara kedua negara tetangga bersenjata nuklir itu tampaknya mengarah ke perang besar-besaran.
“Setelah perundingan semalam yang dimediasi oleh Amerika Serikat, saya dengan senang hati mengumumkan bahwa India dan Pakistan telah menyetujui GENCATAN SENJATA PENUH DAN SEGERA. Selamat kepada kedua Negara karena telah menggunakan Akal Sehat dan Kecerdasan yang Hebat,” tulis Trump dalam akun Truth Social dilansir dari Reuters, Sabtu (10/05/2025).
Sejumlah warga pun mengibarkan bendera Pakistan saat perayaan setelah pengumuman gencatan senjata antara India dan Pakistan, di Islamabad, Pakistan. Selain itu, wilayah udara Pakistan juga dilaporkan telah dipulihkan sepenuhnya untuk semua penerbangan.
Baca juga: Usai Gencatan Senjata Tahap Pertama Berakhir, Israel Kembali Serang Gaza
Hingga kini, dilaporkan lebih dari 60 orang telah dilaporkan tewas sejauh ini sejak sebelumnya India meluncurkan serangan rudal ke sejumlah wilayah Pakistan yang dinamai “Operasi Sindoor” pada Rabu (07/05/2025).
India mengklaim bahwa serangan tersebut adalah aksi balasan terhadap aksi terorisme yang menewaskan 23 wisatawan di Kashmir yang dikontrol New Delhi. Mereka menargetkan tempat teroris dan mencegah potensi serangan lintas batas lain.
“Tindakan ini bersifat defensif, sebagai bentuk pencegahan dan pembalasan atas teror yang telah terjadi,” ujar Menteri Luar Negeri India Vikram Misri.
Karenanya, Pakistan pun menyatakan sikap dengan menembak jatuh sebanyak 5 jet tempur India. “Kami telah menyampaikan sejak dua minggu terakhir bahwa Pakistan tidak akan pernah menjadi pihak pertama yang memulai permusuhan terhadap India. Namun, jika India menyerang, kami akan merespons. Dan jika India mundur, kami pun akan segera menghentikan respons kami,” jelas Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Muhammad Asif seperti dilansir Bloomberg.
(cnbcindonesia.com, detik.com, bisnis.com)